Menuju konten utama
No Hobbies, No Worries!

Tanpa Rutinitas Hobi, Kita Masih Bisa Relaks dan Bahagia

Menggeluti hobi membantu kita relaks dari tekanan kerja sehari-hari. Di satu sisi, diperlukan waktu, energi, materi, dan dana ekstra untuk melakukannya.

Tanpa Rutinitas Hobi, Kita Masih Bisa Relaks dan Bahagia
Header Diajeng No Hobbies No Worries. tirto.id/Quita

tirto.id - Ketika ingin mengambil jarak sejenak dari tekanan pekerjaan sehari-hari, sebagian besar dari kita biasanya memilih untuk bersantai dengan menggeluti hobi yang sudah ditekuni secara rutin sedari lama.

Kita bebas memilih hobi, sebut di antaranya memasak, berkebun, menulis, nonton film, memancing, mengoleksi merchandise K-pop, bermain instrumen musik, atau menjahit.

Apa pun kegiatan yang kamu pilih, selama bisa membantumu merasa relaks dan bahagia, maka itu bisa disebut hobi.

Manfaat hobi bukan sekadar untuk mengisi waktu luang. Dalam studi yang terbit di jurnal Nature Medicine (2023) disebutkan bahwa hobi membawa dampak positif bagi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang secara psikologis, biologis, sosial, dan perilaku.

Tak heran jika beberapa negara di dunia, seperti Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat, mendorong dan merekomendasikan penduduknya untuk memiliki hobi agar dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Kenapa Tak Punya Hobi?

Begitu besarnya manfaat hobi, kamu mungkin merasa canggung apabila mendapati dirimu ternyata tidak punya hobi atau kesenangan spesifik dan rutin untuk bersantai.

Apa itu artinya ada yang salah pada dirimu?

Jawabannya tentu tidak. Tidak memiliki hobi adalah sesuatu yang normal. Bukan hanya kamu sendiri yang mengalaminya.

“Tidak ada yang salah dengan dirimu kalau tidak punya hobi, atau saat kamu tidak bisa berkomitmen untuk terus menjalani suatu hobi,” ujar Dr. Sheri Jacobson, psikoterapis dan pendiri Harley Therapy di London, dikutip dari Refinery29.

“Kamu tidak perlu memaksakan diri dan punya ekspektasi tinggi terhadap dirimu untuk punya hobi hanya karena takut dianggap membosankan.”

Ada banyak alasan kenapa beberapa orang tidak memiliki atau menggeluti hobi.

Pertama, tentu saja, tidak semua orang ingin mengisi waktu luangnya dengan melakukan hobi. Ada yang lebih memilih membersihkan dan merapikan rumah, bermain bersama anak, atau bersantai sambil menonton video kucing lucu di media sosial.

Sederhananya, kamu tidak perlu melakukan hobi untuk mendapatkan efek relaks dan bahagia karena masih ada alternatif kegiatan yang bisa dilakukan.

Selain itu, bisa juga, penyebab seseorang tidak punya hobi adalah karena pada dasarnya ia suka melakukan banyak jenis kegiatan sehingga tidak ada yang dapat dikerucutkan menjadi hobi spesifik.

Apabila hobi dilakukan lebih sering dan rutin dibandingkan kegiatan lain, pada beberapa orang lainnya suatu kegiatan dilakukan sesuai dengan mood.

Misalnya, pada waktu luang hari ini kamu ingin membaca buku, sedangkan besok kamu lebih ingin menonton film. Atau, pada akhir pekan nanti, kamu ingin pergi camping setelah minggu lalu berkebun.

Header Diajeng No Hobbies No Worries

Header Diajeng No Hobbies No Worries. foto/istockphoto

Alasan lain yang membuat seseorang tidak punya hobi adalah karena kondisi yang belum memungkinkan. Keseharian sudah cukup padat dengan bekerja dan mengurus rumah tangga sehingga tidak ada ruang untuk mengembangkan hobi. Atau, keuangan masih terbatas sehingga belum ada anggaran untuk membiayai hobi.

Dr. Rebecca Ray, psikolog klinis asal Australia dan penulis buku Difficult People mengungkapkan, tak perlu khawatir dan panik kalau kamu tidak punya hobi karena alasan-alasan seperti di atas.

“Kelihatannya memang mudah untuk menemukan hobi dan melakukannya. Padahal kenyataannya tidak semudah itu karena kamu harus menyediakan waktu, energi, materi, dan dana untuk melakukannya.”

Satu hal lagi yang membuat orang tidak punya hobi, atau meninggalkan hobi yang saat ini mereka miliki, adalah karena tujuannya dianggap sudah melenceng.

Dalam hal ini, hobi dipandang sudah gagal membuat pelakunya merasa relaks dan bahagia. Hal tersebut pernah diamati oleh jurnalis asal AS, Brigid Schulte, yang baru-baru ini merilis buku Overwhelmed: Work, Love and Play When No One Has the Time.

Saat melakukan riset untuk bukunya, Schulte menyadari bahwa sekarang semakin banyak orang berpikir bahwa hobi harus menjadi kegiatan yang produktif, alih-alih sesuatu yang fun alias menyenangkan.

Brigid menyampaikan pada New York Times, “Saat ini ada budaya yang berorientasi kepada pencapaian yang membuat orang-orang merasa bahwa melakukan sesuatu harus ada hasilnya dan punya nilai.”

Inilah yang membuat sebagian orang lain merasakan tekanan bahwa hobi harus dilakukan dengan produktif, memiliki target atau pencapaian, dan kelak membuahkan hasil. Ia tak lagi bermakna sesuatu yang ringan, santai, atau menyenangkan.

Tetap Happy Tanpa Hobi

Kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup bisa datang dari berbagai sumber. Nah, bagi beberapa orang, hal itu tidak selalu diartikan dengan mengisi waktu luang untuk hobi.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk meredakan stres akibat rutinitas pekerjaan sehari-hari?

Jika ada satu hal yang perlu diprioritaskan dalam kesehatan mental kita, tak lain adalah work-life balance atau menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. Tak perlu mengerucutkannya sebagai hobi, yang penting, apa yang kamu lakukan itu menyenangkan dan membuatmu merasa bahagia.

“Tak perlu fokus untuk punya hobi, karena sebenarnya yang dibutuhkan adalah distraksi yang sehat yang membantu seseorang untuk melepaskan diri dari stres sehari-hari, serta tidak mengatasi masalah dengan cara-cara yang tidak sehat atau menggunakan zat-zat terlarang,” ungkap Sue Varma, dosen psikiatri klinis di NYU Langone Health kepada Huffington Post.

Terkait distraksi yang sehat ini, American Psychological Assocation menyarankan untuk mengambil jeda secara rutin saat bekerja.

“Sama seperti berolahraga secara rutin dan tidur yang cukup, mengambil jeda dapat menjadi tindakan pencegahan dan intervensi," ujar Charlotte Fritz, PhD, dosen psikologi industri dan organisasi di Portland State University, Oregon.

"Mengambil jeda secara rutin akan membuat seseorang lebih tangguh saat stres menyerang, serta membantu untuk menghadapi tekanan sehari-hari.”

Header Diajeng No Hobbies No Worries

Header Diajeng No Hobbies No Worries. foto/istockphoto

Mengambil jeda tak perlu memakan waktu yang lama. Menjauh dari tugas utama selama beberapa menit saja dapat membantu meningkatkan mood.

Sebaiknya hindari melakukan kegiatan yang masih berkaitan dengan pekerjaan. Pilihlah yang dapat membantumu relaks dan santai agar stres berkurang, seperti berjalan santai di taman setelah makan siang atau bercanda dengan teman kerja.

Pada akhirnya, tidak memiliki hobi bukanlah masalah karena masih ada cara lain untuk menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Jadi, tak perlu khawatir jika kamu belum menemukan hobi atau kegiatan bersantai rutin yang spesifik.

Kamu tetap bisa menjalani hidup yang berarti. Ingat, kebahagiaan itu sendiri sifatnya subjektif dan personal. Tidak ada aturan yang mewajibkan kita harus punya hobi agar bisa bahagia.

Baca juga artikel terkait DIAJENG PEREMPUAN atau tulisan lainnya dari Yunita Lianingtyas

tirto.id - Hobi
Kontributor: Yunita Lianingtyas
Penulis: Yunita Lianingtyas
Editor: Sekar Kinasih