Menuju konten utama

TaniGroup Dapat Suntikan Dana Segar 10 Juta Dolar AS

Startup yang bergerak di bidang pertanian, Tanigrup mendapatkan suntikan dana segar sebesar 10 juta dolar AS dari akselerator fintech Bill and Melinda Gates Foundation.

TaniGroup Dapat Suntikan Dana Segar 10 Juta Dolar AS
Astri Purnamasari (VP of Corporate Services TaniGroup) (kiri) dan Sonny Sanjaya (Business Partner Specialist TaniGroup) (kanan) berbincang dengan Egi Gunawan, petani muda ketua Kelompok Tani Guna Tani, salah satu mitra TaniFund, saat aktivitas panen perdana tomat TW di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 7 Mei 2019-FOTO/RilisTani grup

tirto.id - Sartup digital sektor pertanian, TaniGroup mendapatkan suntikan dana segar seri A sebesar 10 juta dolar AS. Pendanaan ini berasal dari Openspace Ventures, dengan partisipasi dari Intudo Ventures, Golden Gate Ventures, dan The DFS Lab, sebuah akselerator fintech yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation.

Dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (28/5/2019), investasi Seri A tersebut akan mempercepat ekspansi layanan dan pengembangan produk TaniGroup di seluruh Indonesia. Pendanaan terbaru tersebut melengkapi pendanaan sebelumnya, yaitu Pra-Seri A dari Alpha JWC Ventures dan beberapa angel investor pada awal 2018.

President dan Co-Founder TaniGroup Pamitra Wineka berharap dengan pendanaan segar seri A akan memicu pertumbuhan bisnis yang pesat sepanjang 2019, sehingga lebih banyak petani dan pembeli yang dapat

diuntungkan dari platform mereka.

"TaniGroup percaya bahwa kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan adalah kunci untuk memecahkan masalah di sektor pertanian Indonesia," ujarnya.

Tanigroup terdiri dari dua platform Tanihub dan Tanifund. Tanihub berdiri pada pertengahan 2016 dan sudah bermitra dengan lebih dari 25.000 petani lokal di seluruh Indonesia dan mengoperasikan lima kantor cabang dan pusat distribusi regional di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Sementara itu, TaniFund memberikan pinjaman untuk proyek budidaya pertanian untuk petani yang mungkin tidak memiliki akses kepada institusi keuangan formal.

Untuk mengembangkan bisnis pertanian, CEO dan Co-Founder TaniGroup Ivan Arie Sustiawan menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, mereka mau mengundang startup-startup pertanian untuk berkolaborasi karena kue pertanian Indonesia masih besar dan sangat tradisional.

Selain itu masih banyak masalah besar dalam dunia pertanian yang harus diselesaikan. Salah satunya petani masih membutuhkan bantuan modal dan membangun rantai pasok yang kuat.

Baca juga artikel terkait PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Teknologi
Reporter: Siaran Pers
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH