Menuju konten utama

Tak Ada Wakil Demokrat & PKS di Satgas Lawan Covid-19 Bentukan DPR

Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak masuk dalam struktur kepengurusan Satgas Lawan COVID-19.

Tak Ada Wakil Demokrat & PKS di Satgas Lawan Covid-19 Bentukan DPR
Suasana Rapat Paripurna DPR Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/3/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

tirto.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk Satuan Tugas Lawan Covid-19. Dari sembilan fraksi yang ada di DPR RI periode 2019-2024 sekarang, dua fraksi yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak masuk dalam struktur kepengurusan satgas yang dikoordinatori Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Dari susunan kepengurusan Satgas Lawan COVID-19 DPR RI yang didapat awak media, kepengurusan Satgas terbagi menjadi dua yakni Dewan Pengawas yang diketuai Puan Maharani dan anggotanya yakni Azis Syamsuddin, Rachmat Gobel dan Arsul Sani.

Sementara Satgas Lawan COVID-19 DPR RI dikoordinatori Sufmi Dasco Ahmad dan Ahmad Sahroni sebagai wakilnya.

Berikut susunan dari Satgas Lawan Covid-19 DPR ‎adalah sebagai berikut:

Dewan Pengawas

Ketua : Puan Maharani (PDIP)

Anggota : Aziz Syamsudin (Golkar), Rachmat Gobel (Nasdem), Arsul Sani (PPP)

Koordinator Satgas : Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra)

Wakil Koordinator : Ahmad Sahroni (Nasdem)

Kepala Staf dan Sekretaris : Putih Sari (Gerindra)

Deputi Keuangan : Sari Yulianti (Golkar)

Deputi Operasi : Adies Kadir (Golkar)

Deputi SDM kesehatan dan Relawan : Amir Uskara (PPP)

Deputi Hubungan Antar Lembaga : Emanuel Mekindes Lakalena (Golkar)

Deputi Hubungan Luar Negeri : Wihadi Wiyanto (Gerindra)

Deputi Penerangan Masyarakat : Arteria Dahlan (PDIP)

Deputi Hukum dan Advokasi : Habiburokhman (Gerindra)

Deputi Pengawasan Internal : Ahmad Rizki Sadiq (PAN)

Deputi Informasi Strategis : Faisol Reza (PKB)

Deputi Logistik : Mochamad Nabil Haroen (PDIP)

Deputi Koord. Satgas Daerah : Fauzi H. Amro (Nasdem)‎

Tak adanya fraksi Partai Demokrat ditanggapi enteng Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Menurutnya ada atau tiadanya Demokrat dalam tim itu tidak berpengaruh terhadap kerja partai Demokrat.

"Jadi bagi Partai Demokrat, ada atau tidak adanya kami di dalam Satgas Covid-19 DPR tidak masalah. Karena kami sudah melakukan gerakan masif, gerakan nasional melawan Covid-19," kata Syarief kepada wartawan pada Senin (13/4/2020).

Syarief yang juga Wakil Ketua MPR itu mengaku tidak tahu soal pembahasan pembentukan Satgas itu. Kendati begitu, menurutnya saat ini yang penting adalah kebersamaan lembaga DPR RI menghadapi pandemi corona COVID-19, terlepas dari koalisi pemerintah ataupun di luar koalisi.

"Kalau di DPR sudah dibentuk ya harus terjun ke lapangan bersama-sama supaya bisa menolong rakyat. Memang semangatnya di situ, kita membantu rakyat bersama-sama," jelas Syarief.

Beda sikap dengan Demokrat, Anggota Fraksi PKS Mardani Ali Sera menyayangkan pembahasan pembentukan Satgas Lawan COVID-19 DPR RI yang tak melibatkan seluruh fraksi di DPR RI. Seharusnya, dalam kondisi ini seluruh fraksi di DPR RI saling bersinergi bukan malah mengkotak-kotakkan.

"Kita mesti bijak saat ini. Bukan saatnya mengkotak-kotakkan justru saatnya bersinergi membantu masyarakat," kata Mardani kepada wartawan pada Senin (13/4/2020).

Walau begitu, Mardani tetap mengapresiasi pembentukan tim ini yang juga memiliki Dewan Pengawas. Mardani berharap satgas ini bisa diakomodir oleh tim pengawas tersebut.

Sementara itu, Arsul Sani dari Fraksi PPP yang menjadi anggota Dewan Pengawas Satgas Lawan COVID-19 membantah bila PKS dan Demokrat tak dilibatkan dalam kepengurusan Satgas Lawan COVID-19.

Menurut Arsul pengurus dalam satgas ini memang kebetulan adalah orang-orang yang menginisiasikan dibentuknya satgas. Ia pun mempersilakan PKS dan Demokrat bila mau masuk ke kepengurusan satgas.

"Ya tinggal teman-teman yang ingin masuk struktur menyampaikan saja kepada koordinator, Pak Sufmi Dasco. Dari fraksi manapun terbuka kok," jelas Arsul.

Satgas Lawan COVID-19 ini merupakan inisiasi personal para anggota dewan dan tidak menggunakan anggaran DPR. Saat diumumkan pembentukannya pada Kamis (9/4/2020) pekan lalu, Dasco mengatakan uang yang dipakai Satgas Lawan Covid-19 merupakan iuran yang dikumpulkan dari anggota DPR periode 2019-2024.

Satgas Lawan Covid-19, menurut Dasco akan membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan penyebaran pandemi virus corona di berbagai daerah. Satgas ini akan menghubungkan donatur lokal ke rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di masing-masing daerah untuk memenuhi kebutuhan berbagai alat kesehatan hingga alat pelindung diri (APD).

Satgas Lawan Covid-19 diklaim Dasco telah terhubung dengan 682 rumah sakit dan puskesmas yang ditunjuk pemerintah untuk distribusi berbagai kebutuhan medis.

Menurutnya Satgas Lawan Covid-19 tidak menerima donasi dalam bentuk uang. Satgas Lawan Covid-19 akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Sebagai catatan, satgas tidak menerima sumbangan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk alkes, masker, APD, ventilator, dan alat pendukung medis lainnya yang akan langsung didistribusikan ke rumah sakit rujukan dan puskesmas yang ada," ujarnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Politik
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Bayu Septianto