tirto.id - Presiden Joko Widodo menyatakan, pada tahun 2020, Kartu Indonesia Pintar-kuliah (KIP-kuliah) akan menjangkau hingga 818 ribu mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
Jokowi mengatakan, melalui program ini akses beasiswa bagi mahasiswa kini dapat diperluas sehingga memperbesar peluang seseorang mengecap pendidikan tinggi.
"Pemerintah pada tahun 2020 memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memiliki prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk lanjutan bidik misi," ujar Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Bersama DPD dan DPR RI di Gedung MPR RI Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Namun, dalam penjelasannya Jokowi tampak membatasi jangkauan KIP-Kuliah ini pada bidang studi yang bersifat eksak. Dalam pidato nota keuangannya, ia menyebutkan dua kelompok studi yaitu sains dan teknologi.
Sampai saat ini tidak ada yang tahu bagaimana nasib program studi lain di bidang ilmu sosial. Yang pasti bidang studi ini tak muncul dalam pidato Jokowi di parlemen.
"Beasiswa KIP-Kuliah ini juga diberikan untuk mahasiswa pendidikan vokasi dan politeknik, serta pendidikan sarjana pada program studi sains dan teknologi," ucap Jokowi.
Soal beasiswa ini, Jokowi memang sudah memiliki ancang-ancang untuk mengurangi porsi ilmu humaniora.
Pada Desember 2017, Menristekdikti Moh. Nasir menyatakan, akan memperketat akses beasiswa bagi jurusan sosial.
Keputusan Nasir ini dilatarbelakangi anggapan bahwa Indonesia seharusnya berfokus pada teknologi dan sains. Sebab Indonesia memiliki peran dan masa depan penting di bidang yang membutuhkan keahlian teknis seperti pertanian perikanan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno