Menuju konten utama

Tahun Baru Cina 2021: 5 Tips Rayakan Imlek Saat Pandemi 12 Februari

Cara merayakan Tahun Baru Cina atau Imlek 12 Februari 2021 agar lebih aman dari penularan COVID-19.

Tahun Baru Cina 2021: 5 Tips Rayakan Imlek Saat Pandemi 12 Februari
Ilustrasi Imlek 2021. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.

tirto.id - Hari Raya Imlek 2372 atau Tahun Baru Cina digelar pada Jumat (12/2/2021). Merayakan Tahun Baru Imlek 2572 dalam situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana, kreatif, dan tetap taat protokol kesehatan.

Pada Tahun Baru Imlek ini, Anda bisa menerapkan protokol kesehatan seperti membersihkan rumah dengan disinfektan, berkumpul secara virtual dengan keluarga besar.

Anda juga bisa menyajikan menu bergizi seimbang di malam sebelum Imlek, dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengirimkan angpao.

Dikutip dari covid19.go.id, Imlek tahun ini mungkin dirayakan berbeda dari biasanya, tetapi memprioritaskan kesehatan dan mencegah penularan COVID-19 tidak akan mengubah makna kebersamaan di saat Imlek.

Perayaan Imlek kali ini juga dapat dijadikan sebuah momentum untuk melakukan refleksi diri sekaligus turut mendoakan agar bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi COVID-19.

Berikut lima tips perayaan Imlek 2021 agar lebih aman dari penularan COVID-19, dikutip dari covid19.go.id:

Pertama, saat lakukan tradisi bersih-bersih rumah untuk sambut rezeki dan keberuntungan, sekalian gunakan disinfektan agar lebih aman dari virus corona.

Kedua, persiapkan makan malam Tahun Baru Imlek dengan menambahkan menu-menu yang bergizi seimbang.

Ketiga, lakukan tradisi berkunjung ke rumah sanak saudara dan keluarga besar secara virtual dengan berbagai aplikasi yang menyediakan panggilan video (video call).

Keempat, tradisi kirim angpao bisa memanfaatkan teknologi pengiriman uang elektronik, seperti m-banking atau dompet digital.

Kelima, jika melakukan aktivitas di luar rumah selama Imlek berlangsung, ingat untuk disiplin 3M: memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabut setiap akan menyentuh area wajah.

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Ede Surya Darmawan, SKM,MDM, berharap masyarakat dapat merayakan Hari Raya Imlek 2021 di rumah saja dan menahan diri untuk tidak berlibur saat libur panjang (long weekend) pekan ini, demi memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Untuk meredam penularan, pilihannya adalah memutus hubungan orang agar tidak berkomunikasi dalam hal ketemu fisik sehingga tidak terjadi penularan," kata Dr. Ede melalui keterangan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dikutip dari Antara, Kamis (11/2/2021).

Melihat tren selama hampir setahun pandemi COVID-19, liburan panjang berarti potensi kenaikan jumlah kasus. Trennya ada peningkatan sebesar 40 persen setelah liburan panjang. Pada dasarnya, prinsip penanganan penyakit menular seperti COVID 19 adalah memutus transmisi penularan dari sumbernya.

Proses penularan terjadi melalui interaksi antar pribadi dalam lingkup interaksi sosial yang kemudian interaksi ini meluas.

Sebelumnya, Indonesia sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di awal April 2020 dengan sangat ketat dan hasilnya kasus tertahan.

"Namun, kemudian kita tergoda dengan mudik dan pulang kampung maka jumlah kasus meningkat. Kemudian di Agustus naik lagi sampai liburan natal dan tahun baru. Semuanya memiliki rumus yang sama, yaitu liburan - perjalanan/mobilitas - terjadi kerumunan. Inilah pola hal yang harus kita hafal," kata Dr. Ede.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2021 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH