Menuju konten utama

Tahun 2025 Hari Pramuka ke Berapa? Simak Informasinya

Tahun 2025 peringatan Hari Pramuka ke berapa? Simak informasinya secara lengkap, termasuk tema Hari Pramuka 2025 dan contoh kegiatannya.

Tahun 2025 Hari Pramuka ke Berapa? Simak Informasinya
Ilustrasi peringatan Hari Pramuka. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.

tirto.id - Bulan Agustus menjadi bulan spesial bagi warga Indonesia. Selain peringatan ulang tahun kemerdekaan, bulan ini juga menjadi peringatan terhadap Hari Pramuka yang digelar tiap 14 Agustus.

Pada 2025, peringatan Hari Pramuka jatuh pada hari Kamis. Momen ini menjadi waktu yang istimewa bagi semua anggota Pramuka di seluruh Indonesia. Sebab, Hari Pramuka sendiri memiliki makna yang sangat mendalam, terutama dalam konteks tantangan zaman modern.

Peringatan Hari Pramuka tak hanya sekedar seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang Gerakan Pramuka Indonesia dan merencanakan langkah-langkah strategis ke depan.

Para anggota Pramuka dari berbagai tingkatan, mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak, hingga Pandega, akan berkumpul untuk memperingati hari bersejarah ini.

Momen Hari Pramuka 2025 juga menjadi kesempatan emas untuk menguatkan nilai-nilai kepramukaan. Nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, tanggung jawab, dan gotong royong semakin relevan di era globalisasi di zaman kiwari ini.

Selain itu, Hari Pramuka 2025 menjadi momen untuk memperkenalkan program-program inovatif yang akan diluncurkan dalam tahun mendatang.

Berbagai inisiatif baru yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman akan diperkenalkan untuk memastikan bahwa Gerakan Pramuka tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia di masa depan.

Sejarah Peringatan Hari Pramuka 14 Agustus

Pramuka merupakan akronim Praja Muda Karana. Dilihat dari sejarahnya, Hari Pramuka sudah dimulai jauh sebelum tanggal 14 Agustus 1961.

Menurut laman resmi Pramuka Indonesia, gerakan kepanduan sebenarnya telah ada sejak zaman penjajahan pada tahun 1912. Waktu itu, gerakan Pramuka dikenal dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Dua tahun selepas didirikan, muncul cabang yang dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. NIPV sebagian besar diisi oleh orang-orang keturunan Belanda.

Lalu, pada 1916, berdiri suatu organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu bumiputera. Salah satu sosok yang turut mendirikan kepanduan dari orang-orang bumiputera adalah Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche Padvinders Organisatie.

Selepas berdirinya beberapa kepanduan, muncul berbagai kepanduan yang berbasis agama, suku, dan lainnya. Gara-gara gerakan kepanduan yang banyak bermunculan di Hindia Belanda, hal ini kemudian menarik perhatian Robert Baden Powell, sosok yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia.

Sementara itu, gerakan ini kemudian berkembang dan mengalami berbagai transformasi seiring dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perubahan signifikan terjadi setelah Indonesia merdeka, ketika berbagai organisasi kepanduan yang ada mulai mempertimbangkan untuk menyatukan diri.

Presiden Sukarno melihat pentingnya memiliki satu gerakan kepanduan yang dapat menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Visi ini diwujudkan melalui pembentukan Gerakan Pramuka yang secara resmi dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Keputusan ini menjadi landasan hukum yang kuat bagi eksistensi Gerakan Pramuka Indonesia.

14 Agustus 1961 menjadi hari bersejarah ketika Sukarno secara resmi memperkenalkan Gerakan Pramuka kepada seluruh rakyat Indonesia. Momen tersebut turut menjadi penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Sukarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional. Tiap tahun diperingati sebagai momentum untuk mengenang jasa para pendiri dan memperkuat karakter generasi muda Indonesia.

Apa Tema Hari Pramuka 2025?

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menetapkan tema Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 adalah "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa". Penetapan tema ini juga didasarkan pada Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 106 Tahun 2025 tertanggal 8 Juli 2025.

Pemilihan tema "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa" menegaskan peran Gerakan Pramuka dalam memperkuat daya tahan masyarakat melalui kerja sama lintas sektor dan generasi.

Pemilihan tema ini juga sangat relevan dengan kondisi sekarang, di mana tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia makin kompleks dan memerlukan kerja sama berbagai pihak.

Sementara itu, untuk logo Hari Pramuka ke-64 menampilkan angka "64" berbentuk pita dinamis, melambangkan semangat kontinuitas dan dinamika dalam perjalanan Gerakan Pramuka.

Desain logo ini mencerminkan semangat kolaborasi dan kerjasama yang menjadi tema utama. Elemen visual di dalam logo juga dirancang untuk merepresentasikan kekuatan yang lahir dari persatuan dan kerja sama antar elemen dalam Gerakan Pramuka.

Gelar Senja pramuka di Solo

Sejumlah siswa menampilkan keterampilan drumband pada acara Gelar Senja Pramuka di Lapangan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). ANTARA FOTO/Maulana Surya/YU

Tahun 2025 Hari Pramuka ke Berapa?

Seperti huruf yang tergambar di logo, Hari Pramuka pada 2025 ini merupakan peringatan yang ke-64. Angka 64 menandakan bahwa Gerakan Pramuka Indonesia telah melewati perjalanan panjang selama 64 tahun sejak pertama kali diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat pada tahun 1961.

Pencapaian Gerakan Pramuka selama 64 tahun ini tentu bisa dibilang sangat impresif. Hal ini terlihat dari jumlah anggota yang terus bertambah, kualitas program yang makin baik, hingga pengakuan internasional yang sudah diperoleh.

Saat ini, Gerakan Pramuka Indonesia merupakan salah satu organisasi kepramukaan terbesar di dunia dengan jutaan anggota aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selama 64 tahun ini, Gerakan Pramuka Indonesia mengalami berbagai transformasi dan adaptasi sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini terlihat dari metode pembelajaran yang kian inovatif hingga penggunaan teknologi dalam kegiatan kepramukaan.

Dengan usia yang sudah mencapai 64 tahun, Gerakan Pramuka Indonesia diharapkan semakin matang dalam menjalankan misi pendidikan karakter dan menghadapi tantangan-tantangan baru di era globalisasi dan revolusi industri.

Apa Saja Kegiatan Hari Pramuka?

Peringatan Hari Pramuka 2025 bisa diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan seluruh anggota Pramuka dari tingkat kwartir ranting hingga kwartir nasional.

Kegiatan-kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai media untuk memperkuat nilai-nilai kepramukaan, mempererat persaudaraan antar anggota, dan menunjukkan kontribusi nyata Gerakan Pramuka kepada masyarakat.

Berikut ini adalah jenis-jenis kegiatan Hari Pramuka yang bisa dicoba:

1. Upacara Peringatan Hari Pramuka

Kegiatan ini merupakan salah satu yang bisa dilakukan pertama untuk memperingati Hari Pramuka. Upacara ini berfungsi sebagai ritual ceremonial sekaligus media menanamkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme.

Dalam upacara biasanya dibacakan sejarah singkat Gerakan Pramuka dan makna peringatan Hari Pramuka.

2. Perkemahan atau Persami

Tradisi perkemahan atau persami ini sangat dinanti anggota Pramuka. Apalagi, kegiatan ini dilaksanakan dalam skala bervariasi mulai dari gugus depan hingga kwartir daerah.

Kegiatan meliputi pioneering, tracking, orienteering, dan survival skill yang melatih kemandirian, kerjasama tim, dan kepemimpinan.

3. Lomba-lomba Kepramukaan

Berbagai kompetisi sesuai tingkatan umur, seperti lomba menyanyi lagu pramuka, yel-yel, pionering, cooking competition, dan lomba pengetahuan kepramukaan. Bertujuan meningkatkan sportivitas, kreativitas, dan memperdalam pengetahuan kepramukaan.

4. Kegiatan Amal

Salah satu kegiatan lainnya untuk memperingati Hari Pramuka yakni melakukan amal atau bakti sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan kerja bakti, donor darah, dan lain sebagainya.

Acara ini bakal membuat generasi muda makin peduli dengan lingkungan sekitarnya.

5. Pentas Seni dan Budaya

Kegiatan lainnya yang bisa dilakukan pada momen Hari Pramuka adalah pentas seni dan budaya. Kegiatan ini juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional, musik daerah, hingga drama bernuansa kepramukaan.

Informasi terkait Hari Pramuka 2025 bisa disimak melalui tautan di bawah ini:

Hari Pramuka 2025

Baca juga artikel terkait HARI PRAMUKA

tirto.id - Edusains
Sumber: Beni Jo
Kontributor: Sunardi
Penulis: Sunardi