tirto.id - Tagar #BoycottMulan ramai di media sosial Twitter, bermula dari postingan Liu Yifei, aktris Cina yang memerankan tokoh Mulan di live action Disney Mulan di media sosial Weibo.
Ia membagikan unggahan dari People's Daily dan menambahkan kalimat, "Saya mendukung polisi [Hong Kong]. Kalian bisa menyerangku sekarang. Saya juga mendukung polisi Hong Kong."
Unggahan itu mengindikasikan dirinya mendukung polisi Hong Kong di tengah demonstrasi menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong.
Postingan People's Daily yang dibagikannya tersebut, Vulture melansir, berisi sebuah foto seorang reporter lokal Cina, Fu Guahao yang diikat oleh para demonstran di bandara Hong Kong Selasa (13/8/2019) lalu karena diduga intelijen Cina yang sedang menyamar.
Media sosial Twitter dilarang di Cina, namun, tagar #BoycottMulan viral di seluruh dunia. Beberapa jam setela unggahan Liu di Weibo, tagar tersebutviral di Hong Kong dan AS hingga mencapai 37 ribu cuitan.
CNN melaporkan, pengguna twitter mengecam Liu yang mendukung polisi yang bersikap tegas pada para demosntran dan jurnalis luar negeri, alih-alih mendukung warga Hong Kong yang tengah memperjuangkan keinginan mereka.
Terlebih lagi, Liu adalah warga negara Amerika Serikat. Salah satu akun @sdnorton menulis, "Liu adalah warga naturalisasi Amerika Serikat. Ini bagus, tetapi dia justru merendahkan orang yang berjuang untuk demokrasi [...] Hong Kong tidak memiliki cukup dukungan. #BoycottMulan @Disney."
Sebaliknya, dia mendapat banyak pujian di Weibo, media sosial yang dominan di Cina. Salah satu komentar terhadap unggahan Liu mengatakan, "Percaya pada pemerintah, percaya pada pemerintahan pusat Cina, percaya pada negara,"
Liu bukanlah satu-satunya figur publik yang mendukung pemerintah Hong Kong, beberapa aktris dan aktor juga mendukung kepolisian Hong Kong. Namun, saat ini Liu tengah membintangi film global, yaitu live-action Disney Mulan, sehingga perhatian terpusat padanya.
Jackie Chan, artis yang membintangi film bela diri dan berasal dari Hong Kong juga mendukung pemerintahan Cina. Melalui wawancara dengan CCTV, mengatakan, "Saya bangga menjadi Cina di manapun. Bendera berbintang lima dihormati dimana-mana,"
Masyarakat Hong Kong, sejak Juni lalu berunjuk rasa untuk menolak RUU Ekstradisi, yang mengharuskan tahanan Hong Kong diadili di negara Cina, yang menjadi poros pemerintahan Hong Kong sejak beralih dari Inggris pada 1997.
Demonstrasi terakir terjadi di Bandara Hong KOng pada Selasa (13/8/2019) yang menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan. Semakin malam, demonstrasi menjadi semakin riuh hingga polisi Hong Kong menyemprotkan gas air mata. Para demosntran juga diduga menahan seorang reporter Global Times yang diduga intelijen Cina.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora