tirto.id - Transparansi Internasional Indonesia (TII) merilis hasil survei terbaru bertajuk Global Corruption Barometer 2020, kemarin (3/12/2020). Dalam survei terbaru itu, salah satu kesimpulannya menghasilkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menjadi lembaga paling korup sepanjang 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti TII, Alvin Nicola, saat peluncuran Global Corruption Barometer 2020 via daring, kemarin.
“DPR dipersepsikan sebagai lembaga terkorup di Indonesia,” kata Alvin saat pemaparan hasil survei tersebut.
Ia mengatakan bahwa temuan survei tersebut senada dengan tren korupsi di Asia, yang menunjukkan bahwa lembaga parlemen merupakan institusi publik yang paling korup terjadi di tiap negara. Untuk kasus di Indonesia, kata Alvin, DPR berada di atas pejabat pemerintah daerah, pejabat pemerintah pusat, polisi, pebisnis, dan pengadilan dalam persepsi publik sebagai lembaga paling korup.
“Kesimpulan lainnya, kami juga menemukan bahwa 1 dari 3 responden mengaku pernah ditawari untuk menjualbelikan suaranya ketikaPemilu, baik pemilihan Presiden, Legislatif, dan Kepala Daerah selama lima tahun terakhir,” kata Alvin.
Alvin juga melanjutkan, temuan lainnya dalam survei tersebut juga menemukan kesimpulan bahwa hanya 51 persen publik menilai kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup baik dalam satu tahun terakhir. Hal tersebut senada dengan tren menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap komisi antirasuah.
“Meski begitu, KPK memiliki modal sosial besar karena lebih dari 90 persen responden tahu mengenai KPK,” katanya.
Survei tersebut dilakukan lewat wawancara yang dilakukan berdasarkan telepon dengan menggunakan metode Random Digital Dialing (RDD), dengan kontrol kuota dalam pemilihan sampel dengan margin of error +/-3.1%. Periode pengambilan data berlangsung pada 15 Juni hingga 24 Juli lalu.
Survei di Indonesia melibatkan 1000 responden rumah tangga (household) dengan usia di atas 18 tahun, dengan latar belakang pendidikan, gender, dan lokasi yang beragam. Komposisi responden di Indonesia terdiri dari 50,3 persen perempuan dan 49,7 persen laki-laki, serta persentase kelompok usia terbanyak 38,2 persen dalam rentang usia 26-35 tahun.
Responden survei tersebar di 28 provinsi yang mewakili lima pulau di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tengara, Kalimantan, serta Sulawesi dan Maluku. Sebanyak 772 responden berasal dari pedesaan (77,2 persen) dan 228 di antaranya berasal dari perkotaan (22,8 persen).
Global Corruption Barometer adalah potret opini publik terbesar dan paling rinci tentang pandangan masyarakat tentang korupsi dan pengalaman langsung praktik penyuapan di Asia dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri