tirto.id - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat tiga kandidat bakal calon presiden, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menjadi 3 teratas dalam survei. Mereka mencatat nama Jokowi masih punya pengaruh tetapi bukan di peringkat teratas. SMRC juga mencatat bahwa deklarasi capres oleh partai tidak membawa efek signifikan dalam suara partai.
Dalam rilis survei soal tren dukungan bakal capres pasca deklarasi yang dirilis SMRC di SMRC TV, Minggu (27/11/2022), SMRC mencatat bahwa ada 4 nama yang mendapat dukungan instan dari publik untuk menjadi calon presiden di 2024. Hal itu berdasarkan survei kepada 1220 responden dengan angka margin of error 3,1 persen pada 5-13 November 2022 lalu.
"Kita melihat ada sejumlah nama, ada 4 nama terutama di sana yang mendapat dukungan spontan yang signifikan," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, seperti disiarkan di kanal Youtube SMRC TV, Minggu (27/11/2022).
Deni menuturkan, keempat nama tersebut adalah Ganjar Pranowo (16,6 persen), Joko Widodo (Jokowi) (13,9 persen), Prabowo Subianto (13,4 persen), dan Anies Baswedan (12,1 persen). Di luar nama tersebut, ada Ridwan Kamil (2,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,5 persen), Sandiaga Uno, Basuki Tjahaja Purnama dan Puan Maharani masing-masing (0,7 persen).
Sementara itu, dalam simulasi 45 nama dan mengeluarkan nama Jokowi dalam simulasi, nama Ganjar semakin di atas dengan angka 26,7 persen. Setelah Ganjar, ada nama Prabowo Subianto (18,8 persen), Anies Baswedan (17 persen), Ridwan Kamil (3,7 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,1 persen), Megawati Soekarnoputri (2,1 persen) dan Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar dan Basuki Tjahaja Purnama masing-masing 1,3 persen.
Dalam temuan tersebut pula, SMRC menemukan bahwa deklarasi capres partai belum tentu membawa efek elektabilitas ke partai. Hal itu terlihat dari angka elektabilitas Ganjar yang masih teratas sementara Prabowo yang sudah dideklarasikan Partai Gerindra maupun Anies yang dideklarasikan akan diusung Partai Nasdem.
"Deklarasi itu tidak punya efek yang sangat besar atau yang signifikan terhadap dukungan kepada calon yang dideklarasikan. Setidaknya kalau itu faktor yang sangat penting mestinya calon yang tidak atau belum dideklarasikan seperti Ganjar tidak mengalami kemajuan. Artinya bukan itu faktor yang sangat penting bagi elektabilitas calonnya," jelas Deni.
Sementara itu, nama Ganjar semakin kuat dalam simulasi yang dibuat SMRC. Pada simulasi 4 nama yang diikuti Ganjar, Prabowo, Anies dan Puan, nama Ganjar di peringkat pertama dengan 33,5 persen. Kemudian disusul Prabowo Subianto di 26,9 persen dan Anies Baswedan 24 persen. Puan berada di peringkat terbawah dengan 3,4 persen atau lebih kecil daripada orang yang tidak menjawab 12,2 persen.
Pada simulasi 4 nama yang terdiri atas Prabowo, Anies, Puan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Prabowo berada di peringkat pertama dengan 36,1 persen kemudian disusul Anies 33,3 persen. Nama Puan hanya 7,4 persen dan Airlangga hanya 4,8 persen. Angka Puan dan Airlangga lebih rendah daripada responden yang enggan atau tidak menjawab di angka 18,5 persen.
Sementara itu, dalam simulasi 3 nama antara Ganjar, Anies dan Prabowo, nama Ganjar berada di peringkat pertama (33,5 persen) disusul Prabowo (30,1 persen) dan Anies (25,1 persen). Jika simulasi 3 calon diikuti para elite partai saja, yakni Prabowo, Puan dan Airlangga, Prabowo menang telak di angka 55,7 persen sementara Puan dengan 10,2 persen dan Airlangga 9,1 persen.
Dalam catatan SMRC, angka Ganjar mengalami kenaikan paling tinggi. Sementara itu, Anies dan Prabowo mengalami perubahan tetapi tidak signifikan.
"Dari Mei 2021 ke November, kalau kita lihat kepala dan ekornya ini memang hanya Ganjar yang kelihatan mengalami kemajuan, yang sangat berarti atau yang berarti gitu ya naik 8 persen, antara Prabowo itu kan cenderung menurun ya dari 34 ke 30. Kemudian Anies kalau mau dikatakan naik, naiknya sekitar 2% lebih tajam kenaikan pada Ganjar," jelas Deni.
Kalau tiga nama yang bersaing adalah Prabowo, Puan dan Airlangga sebagai tokoh elite partai, tanpa Anies dan Ganjar dimasukkan, maka Prabowo unggul melampaui dua kandidat lainnya.
"Ini kita lihat dukungan pada Prabowo cukup jauh melampaui dua lawannya, 55,7 persen sementara Puan hanya 10,2 persen, Airlangga 9,1 persen. Di atas 50 persen ya Pak Prabowo sehingga bisa jadi pemilihan hanya akan berlangsung satu putaran dan ini cukup atau sangat konsisten ya. Kita ukur dua kali hasilnya tidak banyak perubahan, hampir tidak ada perubahan," tegas Deni.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri