tirto.id - Hasil survei Media Survei Nasional (Median) periode 6-15 Juli 2018 terhadap 1.200 responden menyatakan, pemilih pemula cenderung memilih Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Joko Widodo (Jokowi).
Total elektabilitas Jokowi tercatat lebih tinggi yakni sebesar 35,7%. Namun dari jumlah itu, survei ini menyatakan hanya 25% pemilihnya yang berusia di bawah 20 tahun. Sebaliknya dari 22,6% pemilih Prabowo, terdapat 31% pemilihnya yang berusia di bawah 20 tahun.
"Alasan pemilih pemula lebih cenderung memilih Prabowo karena mereka merasa tidak puas dengan kebijakan ekonomi Jokowi," kata Direktur Riset Median, Sudarto, di Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Menurut Sudarto, permasalahan ekonomi yang langsung dirasakan pemilih pemula di antaranya adalah sulitnya mencari pekerjaan. Padahal, para pemilih pemula tersebut berada dalam usia produktif.
"Jadi mereka tak terpengaruh dengan kampanye milenial ala Pak Jokowi," kata Sudarto.
Sebaliknya, kata Sudarto, Jokowi lebih digandrungi pemilih usia tua. Sebab, menurutnya, mereka cenderung berada dalam posisi sudah mapan secara pekerjaan dan ekonomi.
"Di survei kami ada 45% pemilih Jokowi dari usia 60 tahun lebih," kata Sudarto.
Dalam survei ini juga dinyatakan sebanyak 47,9% responden menginginkan ganti presiden di 2019. Jumlah ini lebih banyak ketimbang responden yang menyatakan tetap ingin mempertahankan Jokowi, sebesar 44,1%.
Secara tren, angka responden yang ingin mengganti Jokowi di 2019 pun meningkat. Survei Median pada April 2018 menyatakan 46,4% ingin ganti Jokowi atau lebih sedikit 1,5% ketimbang bulan Juli 2018.
Sementara, tren yang ingin mempertahankan Jokowi justru menurun. Pada April 2018 45,2% responden menyatakan ingin mempertahankan Jokowi, sementara pada Juli 2018 turun sebesar 1,1%.
Survei ini mengambil margin galat sebesar lebih kurang 2,9% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan metode pengambilan sampel multistage random.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari