Menuju konten utama
Survei LSI:

Elektabilitas Jokowi Naik, Kampanye Ganti Presiden Makin Populer

Elektabilitas Jokowi setelah pilkada mencapai 49,30 persen.

Elektabilitas Jokowi Naik, Kampanye Ganti Presiden Makin Populer
Presiden Joko Widodo yang mengenakan jaket Asian Games saat menerima pengurus OSIS SMA berprestasi se-Indonesia di Bogor, Kamis (3/5). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pilkada Serentak 2018 meningkat dibanding masa sebelum pemilihan dilakukan. Hal itu terlihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dilakukan 28 Juni-5 Juli 2018.

Berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.200 responden itu, elektabilitas Jokowi setelah pilkada mencapai 49,30 persen. Angka itu meningkat dibanding tingkat keterpilihan Jokowi pada survei LSI Denny JA di Mei 2018 sebesar 46 persen.

"Meski Jokowi masih teratas, namun elektabilitasnya masih di bawah 50 persen. Sebagai petahana, elektabilitas di bawah 50 persen bukanlah posisi aman," ujar pengamat politik LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di kantornya, Selasa (10/7/2018).

Kenaikan elektabilitas Jokowi di atas 3 persen tidak diikuti dengan tingkat keterpilihan gabungan semua sosok potensial bakal calon presiden di luar petahana.

Berdasarkan survei yang sama, elektabilitas gabungan bakal capres selain Jokowi mencapai 45,20 persen. Angka itu meningkat sedikit dari survei yang dilakukan Mei 2018, yakni 44,70 persen.

LSI Denny JA juga menemukan fakta, responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) menurun jumlahnya usai pilkada. Hasil survei menunjukkan jumlah pemilih yang belum menentukan suaranya tersisa 5,50 persen, turun dari 9,30 persen di survei Mei 2018.

"Akan tetapi, jika mereka yang belum menentukan pilihan ditambah dengan pemilih yang masih ragu dari kubu Jokowi maupun non-Jokowi, maka totalnya pemilih yang masih bisa dipengaruhi adalah 37,50 persen," tutur Adjie.

Minim Pemilih Loyal

Adjie menyebut jumlah pemilih loyal Jokowi berdasarkan survei baru sebesar 32 persen. Ada 17,3 persen pemilih Jokowi yang masih bisa mengubah pilihannya ketika pemilu nanti.

Jumlah pemilih loyal Jokowi hampir sama dengan responden yang menyatakan tak akan memilih Jokowi di pemilu. Jumlah responden militan di kubu lawan petahana itu mencapai 30,5 persen dari total pemilih figur non-Jokowi.

LSI Denny JA juga mencatat peningkatan popularitas kampanye #2019GantiPresiden usai pelaksanaan pilkada. Berdasarkan survei, ada 60,5 persen responden yang mengaku pernah mendengar tagar atau slogan tersebut.

Jumlah tersebut meningkat dibanding hasil survei LSI Denny JA pada Mei 2018. Saat itu, tercatat 50,8 persen responden mengaku pernah mendengar slogan #2019GantiPresiden.

Responden yang menyukai slogan #2019GantiPresiden juga disebut meningkat. Adjie berkata, 54,4 persen responden yang pernah mendengar slogan itu mengaku suka dengan tagar tersebut.

"Saat survei Mei 2017 mereka yang menyatakan suka dengan kampanye ganti presiden sebesar 49,8 persen," katanya.

Survei LSI Denny JA kali ini diadakan dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of Error pada survei itu sebesar kurang lebih 2,8 persen. Survei dilakukan di 33 provinsi dan dibiayai sendiri oleh lembaga itu.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto