tirto.id -
"Itu berarti dari sisi perekonomian, kami harus melihat bagaimana sensitivitasnya terhadap kegiatan ekonomi," kata Sri Mulyani ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III Kementerian Pariwisata di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan bahwa alur kenaikan suku bunga The Fed sudah bisa diketahui. Tahun depan, diperkirakan kenaikan suku bunga AS masih akan berlanjut dua kali.
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memperbaiki neraca pembayaran Indonesia dengan menyeimbangkan komponen transaksi berjalan dan transaksi modal.
Hal itu bertujuan agar kegiatan naik turunnya nilai tukar, maupun dari sisi cadangan devisa, bisa tetap terjaga untuk tetap mewujudkan stabilitas ke depan.
"Kami akan anggap itu adalah suatu reaksi yang cukup normal dari perubahan yang terjadi. Namun, kami akan menjaga jangan sampai perubahan itu kemudian menciptakan volatilitas terlalu besar yang akan mengganggu stabilitas," kata Menkeu.
The Fed pada Rabu (26/9/2018) menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar 25 basis poin dan merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini.
Pejabat-pejabat The Fed memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan Desember.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri