tirto.id - Manajemen Sriwijaya Air memastikan akan memenuhi hak bagi ahli waris korban jatuhnya penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
"Kami akan berkomitmen untuk secepatnya memberikan hak-hak korban," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena usai acara tabur bunga dari atas KRI Semarang di Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021) dilansir dari Antara.
Sebelumnya proses penyerahan santunan dimulai secara simbolis kepada ahli waris korban pada Rabu (20/01) yang dilakukan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta.
Santunan yang diserahkan kepada pihak ahli waris senilai Rp1,25 miliar sesuai peraturan pemerintah dan tambahan senilai Rp250 juta sebagai santunan ganti rugi lain-lain. Dengan begitu maka total santunan yang Sriwijaya Air berikan adalah Rp1,5 miliar.
Sementara itu pada pelaksanaan tabur bunga di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, diikuti sekitar 30 anggota keluarga korban SJ-182. Proses penaburan bunga itu dilakukan dari atas KRI Semarang, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada korban.
Selain itu juga turut dihadiri manajemen Sriwijaya Air, perwakilan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan, TNI AL, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Jasa Raharja, serta sejumlah awak Sriwijaya Air dan Nam Air.
Operai pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan berlangsung selama 13 hari resmi dihentikan pada Kamis (21/1/2021) kemarin. Sebanyak 4.300 personel, 62 kapal laut, dan 15 pesawat diterjunkan. Selain potongan tubuh korban, 324 kantong tersebut berisi serpihan kecil pesawat sebanyak 68, serpihan besar pesawat 55, dan FDR, serta CVR electronic unit.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan sebanyak 50 jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara telah teridentifikasi.
"Info dari tim DVI, dari 324 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi ada 43 dan menyusul 7 akan segera diumumkan," kata Bagus di Terminal JITC 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021).
Meski operasi telah ditutup, akan tetap dilaksanakan operasi lanjutan yaitu berupa pemantauan dan pemonitoran secara aktif. Jika dikemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun pesawat, makan segera laporkan kepada Basarnas.
Editor: Bayu Septianto