Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Sri Mulyani Estimasi Ekonomi RI Q3 2020 Bisa Tumbuh Minus 1,6%

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 berada di kisaran minus 1,6 persen – (positif) 1,4 persen.

Sri Mulyani Estimasi Ekonomi RI Q3 2020 Bisa Tumbuh Minus 1,6%
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada media tentang Stimulus Kedua Penanganan Dampak Covid-19 di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III atau Q3 2020 berada di kisaran minus 1,6 persen – (positif) 1,4 persen. Estimasi itu merupakan perkiraan sementara yang dibuat pemerintah dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi 2020 di kisaran minus 0,4 – (positif) 1 persen.

“(Q3) bisa 1,4 persen atau kalau seandainya dalam zona negatif bisa negatif 1,6 persen. Itu secara teknis kita bisa resesi kalau Q2 negatif, Q3 negatif,” ucap Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Sri Mulyani menyatakan pemerintah masih terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi Q3 2020 semakin mendekati estimasi positif. Terutama setidaknya bisa di atas 0 persen sehingga resesi berhasil dihindari.

Bisa tidaknya angka pertumbuhan positif itu dicapai bergantung pada seberapa berhasil penyaluran dan realisasi anggaran penanganan COVID-19. Menurut Sri Mulyani pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah dimulai sejak Juni 2020.

Sementara itu, Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan Q4 2020 bisa melonjak hingga 3,4 persen jika stimulus dan insentif pemerintah berjalan dengan baik. Namun jika keadaan tidak mendukung, maka yang berlaku adalah skenario terburuk yaitu pertumbuhan Q4 di kisaran 1 persen dan tahun 2020 bisa menyentuh minus 0,4 persen.

“Jadi Q4 2020 1-3,4 persen,” ucap Sri Mulyani.

Estimasi yang disampaikan Sri Mulyani ini masih berada dalam tahap hitung-hitungan awal pemerintah untuk membentuk angka estimasi minus 0,4-1 persen. Saat ini pemerintah baru bisa memastikan estimasi Q2 2020, Indonesia akan tumbuh negatif.

Kemenkeu memperkirakan Q2 2020 negatif 3,8 persen, Badan Pusat Statistik memperkirakan minus 4,8 persen dan Bappenas memperkirakan minus 5-6 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz