tirto.id - Beredar video perbincangan antara Bahar bin Smith dengan Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana Brigjen TNI Ahmad Fauzi. Dalam video tersebut, Bahar tidak terima saat Brigjen TNI Ahmad Fauzi mengatakan ada materi ceramah Bahar yang dinilai provokatif.
Kuasa hukum Bahar bin Smith, Aziz Yanuar justru memandang kedatangan Brigjen TNI Ahmad Fauzi sebagai bagian dari teror kepada Bahar Smith di Pondok Pesantren Tajul Aliwiyin, Bogor. Sebab, sebelumnya pesantren menerima kardus bertuliskan "jangan dibuka" yang berisi 3 balok kayu dan 3 kepala anjing.
"Bahwa tindakan Komandan Korem 061/Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mendatangi HBS [Bahar Smith] di pondok pesantrennya yang diduga membuat takut warga sekitar pondok pesantren merupakan suatu bentuk abuse of power [penyalahgunaan kekuasaan] dan sangat dikhawatirkan dapat menciderai hubungan baik antara TNI dengan rakyat yang notabene TNI lahir dari rahim rakyat," kata Aziz dalam keterangan, Sabtu (1/1/2022).
Aziz menambahkan, Fauzi sempat menyinggung ke Bahar bahwa TNI akan menjemput Bahar bila tidak memenuhi panggilan Polda Jawa Barat. Aksi Fauzi dinilai tidak sesuai dengan hukum karena hal tersebut merupakan tugas pokok Polri.
Aziz pun meluruskan bahwa pernyataan Bahar tentang "Tuhan Bukan Orang Arab" adalah bentuk nasihat dan kasih sayang terhadap sesama umat Islam. Sebab, salah satu hisab yang utama di yaumil akhir adalah lurusnya akidah seseorang, baru kemudian ditimbang amalannya.
"Oleh karenanya nasehat yang disampaikan oleh HBS secara terbuka, karena pernyataan "Tuhan Bukan Orang Arab" juga dinyatakan secara terbuka ke publik, adalah nasihat sekaligus meluruskan pemahaman akidah. Dilakukan secara terbuka oleh HBS adalah juga sebagai cara untuk mendidik umat agar jangan sekali sekali melakukan tajsim terhadap Sang Khalik," kata Aziz.
Aziz pun meminta kepada semua pihak, terutama pihak yang dinilai teroris asli agar tidak membungkam kebenaran. "Bahwa kami sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada "teroris asli" pembenci kebenaran dan para pengecut bahwa jangan pernah mencoba untuk membungkam kebenaran, sejuta kali kebenaran dibungkam sejuta kali itu pula kebenaran akan menemukan jalannya," kata Aziz.
Kepala Penerangan Komando Resor Militer atau Kapenrem 061/Suryakencana, Mayor Inf. Ermansyah mengatakan kehadiran Danrem 061/Sk Brigjen Ahmad Fauzi ke pesantren Bahar Smith di Bogor untuk menyampaikan pesan tentang isi ceramah Bahar yang menyinggung TNI.
"Pertama, kedatangan Danrem itu, menyampaikan pesan kepada Habib Bahar perihal isi ceramahnya yang viral karena, menyinggung institusi kami. Nah, Danrem menyampaikan kalau ke depan dalam ceramah, janganlah ada unsur provokatif, menyinggung institusi kami apalagi menjelekkan dan menghina pimpinan kami Jenderal TNI Dudung Abdurahman ini akan meresahkan masyarakat Itu yang disampaikan," kata Ermansyah dalam keterangan, Sabtu (1/1/2022).
Ermansyah menuturkan, Brigjen Fauzi tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mengajak publik untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama agar masyarakat hidup tenang dan nyaman.
Ia mengingatkan, Danrem bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan keamanan, ketertiban, dan kedamaian di lima wilayah antara lain Bogor Kota/Kabupaten, Cianjur, Sukabumi Kota/Kabupaten dan bukan diminta mengurusi prajurit di Papua.
Brigjen Fauzi, kata Mayor Ermansyah, meminta agar Bahar yang merupakan penceramah sebaiknya memberikan materi ceramah yang sejuk, damai dan tidak provokatif. Ermansyah pun mengatakan bahwa institusi TNI tidak segan untuk membubarkan ceramah yang bersifat provokatif bersama aparat terkait sesuai aturan berlaku.
"Kemarin Danrem juga didampingi dengan anggota Koramil setempat. Kehadiran itu bertujuan untuk mengajak dan saling menjaga ketertiban dan keamanan bersama-sama tidak ada untuk menakut-nakuti masyarakat seperti yang diviralkan. Bagaimana pun juga ketertiban dan kondusivitas wilayah adalah tanggung jawab kami," kata Ermansyah.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri