Menuju konten utama

Soal IPAS Bab 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka dan Jawabannya

Berikut soal IPAS Bab 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka dan jawabannya. Soal IPAS Kelas 5 Semester 2 ini terkait Bab Indonesiaku Kaya Raya.

Soal IPAS Bab 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
Sejumlah siswa mengikuti simulasi ujian semester berbasis online di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Aceh Barat Desa Meureuboe, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Jumat (22/11/2019). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

tirto.id - Sejumlah soal IPAS Bab 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka berhubungan dengan kondisi alam yang ada di Indonesia dan upaya untuk melestarikannya.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bagian dari materi IPAS Kelas 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka di Bab Indonesiaku Kaya Raya (Bab 6).

Bab 6 atau Bab Indonesiaku Kaya Raya memuat materi pembahasan soal bentuk negara Indonesia beserta kekayaan hayati dan alamnya.

Mengacu pada modul IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbudristek (2021), beberapa soal IPAS Kelas 5 Bab 6 tertuang di halaman 189.

Soal IPAS Kelas 5 Bab 6 dan Jawabannya

Di modul IPAS kelas 5 Kurikulum Merdeka halaman 189 terdapat soal untuk menguji pemahaman siswa, dengan jawaban sebagai berikut:

1. SOAL 1

Pilihlah salah satu kondisi geografis negara Indonesia dan jawablah pertanyaan berikut:

a. Mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim?

b. Mengapa Indonesia disebut sebagai negara agraris?

c. Apa potensi dan kekayaan dari negara maritim?

d. Apa potensi dan kekayaan dari negara agraris?

e. Bagaimana menjaga kelestarian lingkungan negara maritim?

f. Bagaimana menjaga kelestarian lingkungan negara agraris?

Jawabannya:

a. Indonesia disebut sebagai Negara Maritim karena mempunyai wilayah laut yang luas, sekaligus memiliki potensi besar di perairan.

b. Indonesia disebut sebagai Negara Agraris karena memiliki wilayah daratan luas, dengan tanah yang mayoritas subur dan cocok untuk pertanian maupun perkebunan.

c. Potensi dan kekayaan dari negara maritim adalah: hasil laut berupa ikan yang menjadi sumber pangan; jalur perdagangan antar-pulau; tambang migas; sumber energi alternati dari gelombang dan angin; serta keindahan alam untuk destinasi wisata.

d. Potensi dan kekayaan dari negara agraris adalah: pertanian tanaman pangan dan non-pangan, perkebunan tanaman komoditas ekspor, produk hasil hutan, dan peternakan.

e. Cara menjaga kelestarian lingkungan negara maritim adalah dengan:

  • Tidak menangkap ikan memakai alat bantu yang bisa merusak laut
  • Mengambil SDA laut dengan bijaksana dan memberi waktu ikan berkembang biak,
  • Tidak membuang limbah beracun ke laut
  • Mengurangi sampah yang tidak bisa didaur ulang dan berpotensi mencemari laut.

f. Cara menjaga kelestarian lingkungan negara agraris adalah dengan:

  • Tidak membuang limbah/sampah yang bisa merusak tanah,
  • Melakukan tebang pilih tanam sehingga hutan ada waktu untuk bertumbuh
  • Mengambil hasil hutan dengan bijaksana
  • Melaksanakan pembangunan yang tidak merusak hutan dan wilayah pertanian.
  • Menjaga kesuburan tanah dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia
  • Menjalankan pertanian organik dan ramah lingkungan.

2. SOAL 2

Buat daftar berisi minimal 4 macam SDA di Indonesia. Kelompokkan 4 Sumber Daya Alam (SDA) itu menjadi jenis: SDA hayati; SDA nonhayati; SDA yang bisa diperbarui; dan SDA yang tidak bisa diperbarui.

Jawabannya:

-SDA hayati: padi

-SDA non-hayati: minyak bumi

-SDA yang bisa diperbarui: padi dan tanah

-SDA yang tidak bisa diperbarui: minyak bumi

3. SOAL 3

Indonesia kaya akan sumber daya laut. Banyak yang bisa dimanfaatkan dari laut, salah satunya sebagai sumber pangan. Sebutkan dua dampak yang terjadi jika kita melakukan penangkapan ikan menggunakan peledak.

Jawabannya:

Dua dampak melakukan penangkapan ikan menggunakan peledak adalah sebagai berikut:

a. Ekosistem laut rusak sehingga ikan dan sumber pangan laut lainnya terancam hilang. Hewan-hewan laut yang masih kecil dan telur-telurnya juga akan terkena ledakan sehingga akan kesulitan berkembang biak. Hewan dan tumbuhan laut yang di sekitar ledakan pun akan ikut mati, walaupun bukan menjadi target tangkapan nelayan. Hal ini akan membuat keanekaragaman hayati di laut menurun drastis. Pada akhirnya, laut tidak lagi bisa menjadi sumber penghasil ikan.

b. Terumbu karang sebagai habitat banyak hewan laut akan ikut rusak sehingga banyak hewan kehilangan habitat dan sumbe pangan.

Baca juga artikel terkait MATERI PELAJARAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom