tirto.id - PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menangguhkan sementara pengiriman beberapa model Toyota di Indonesia, khususnya untuk produk-produk yang dikembangkan bersama dengan Daihatsu. Hal itu seiring dengan skandal manipulasi uji tes keselamatan tabrak samping pada mobil yang dirilis komite independen di Jepang pada April 2023.
"Sesuai arahan prinsipal, produksi Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk pasar ekspor akan ditangguhkan sementara, menunggu konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor. Akan diupayakan sesegera mungkin untuk mendapatkan konfirmasi, sehingga ADM dapat memenuhi permintaan ekspor sesuai rencana," dikutip dari keterangan resmi dari Toyota dikutip dari Tirto, Sabtu (23/12/2023).
Sementara itu, Toyota mengklaim pemerintah berharap ekspor yang terdampak dapat dilakukan kembali sesegera mungkin setelah ada konfirmasi dari otoritas terkait di negara tujuan ekspor. Toyota pun menjamin keamanan kendaraan-kendaraan yang diproduksi bersama dengan Daihatsu di Indonesia.
Para pengguna pun tidak perlu khawatir dan dapat terus menggunakan kendaraan seperti biasa. Toyota Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah terkait masalah ini. Pihaknya mengklaim telah menjabarkan semua fakta-fakta terkait kasus yang terjadi saat ini.
“Setelah berkonsultasi mengenai tindakan selanjutnya, diputuskan bahwa proses pengiriman kendaraan termasuk model-model yang dikembangkan bersama dengan Daihatsu oleh Toyota Indonesia sudah kembali normal dimulai pada 22 Desember 2023 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia,” tulis keterangan tersebut.
Untuk diketahui, Daihatsu Motor Co., Ltd. (Daihatsu) telah menerima hasil investigasi yang menemukan terdapat data tidak sesuai pada beberapa kendaraan yang menyebabkan diberhentikannya pengiriman model terdampak baik untuk lokal maupun luar negeri.
Dikutip dari Antara, Presiden perusahaan, Okudaira Soichiro mengatakan pihaknya akan menanggapi hal ini dengan serius untuk memberikan kenyamanan kepada setiap pelanggannya yang sudah tersebar di berbagai negara.
“Kami akan menanggapi situasi ini dengan sangat serius, karena hal ini mengguncang fondasi perusahaannya sebagai produsen mobil,” kata Okudaira Soichiro.
Beberapa kendala yang sempat terjadi memang mengguncang perusahaan tersebut seperti yang terjadi pada April lalu, dengan ditemukannya data manipulasi mengenai hasil uji tabrak samping. Selang satu bulan berikutnya, perusahaan tersebut juga diketahui menerima sertifikasi yang tidak melalui prosedur yang benar untuk kendaraan hibrida mereka yang dipasarkan di Jepang.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Daihatsu telah melakukan verifikasi teknis satu per satu dan pengujian kendaraan sebenarnya untuk kendaraan-kendaraan yang terdampak agar dapat memastikan kinerja keselamatan dan lingkungannya benar-benar memenuhi standar hukum yang berlaku.
Komite Pihak Ketiga Independen yang diketuai oleh Makoto Kaiami, menemukan permasalahan pada unit kontrol airbag (ECU) yang berbeda untuk pengujian dan juga produksi massal untuk Daihatsu Move, SUBARU Stella, Daihatsu Cast, Toyota Pixis Joy, Daihatsu Gran Max, Toyota Kota Ace, Mazda Bongo.
Meskipun verifikasi teknis memastikan airbag memenuhi standar kinerja perlindungan penumpang, selama pengujian ditemukan standar kinerja keselamatan untuk evakuasi penumpang (Membuka) pada uji tabrakan samping Daihatsu Cast, Toyota Pixis Joy mungkin tidak mematuhi hukum.
“Saat ini, kami tidak mengetahui adanya informasi kecelakaan terkait masalah ini, namun kami sedang melakukan verifikasi teknis menyeluruh dan menyelidiki penyebabnya untuk mengambil tindakan yang diperlukan sesegera mungkin,” Okudaira.
Daihatsu juga telah memberikan informasi kepada Toyota untuk bisa mengklarifikasi situasi tersebut bersama dengan pihak berwenang dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan arahan mereka. Sementara itu, Toyota juga bakal memastikan tidak terjadi pada kendaraan lain dan akan menyelidiki secara menyeluruh ke kendaraan lain agar pelanggan tidak merasa khawatir.
“Kami di Toyota juga akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini,” tegas dia.
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin