tirto.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk menyesuaikan harga jenis mobil Low Cost Green Car/LCGC) sebesar 5 persen dalam waktu dekat. Penyesuaian ini pun merupakan masukan dari pada produsen kendaraan.
"Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian harga LCGC, dengan ancer-ancer penyesuaian 5 persen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi, Karawang, dikutip, Rabu (22/2/2022).
Agus menuturkan salah satu pertimbangan penyesuaian ini berkaca pada kenaikan harga material untuk urusan pembuatan mobil termasuk LCGC.
"Jadi kami paham cost produksi dari bahan baku ada kenaikan, terus logistik cost juga harus ada penyesuaian," ungkapnya.
Dia berharap dengan menyesuaikan harga LCGC bisa semakin banyak industri otomotif yang melakukan inovasi dalam membuat produk ramah lingkungan.
LCGC sendiri merupakan program pemerintah yang terbit pada 2013. Program ini bisa diikuti produsen tetapi harus memenuhi berbagai syarat, termasuk soal spesifikasi, produksi dan kepatuhan penetapan harga yang disesuaikan dalam periode tertentu.
Saat ini, ada tiga produsen besar yang memproduksi mobil LCGC yakni Toyota, Daihatsu dan Honda. Toyota dan Daihatsu memiliki dua model LCGC, sementara Honda hanya satu.
Berdasarkan data wholesaler Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bulan Februari 2022, total penjualan mobil LCGC mencapai 12.920 unit. Dari data tersebut, LCGC lima penumpang mencatat angka 7.925 unit, sedangkan LCGC 7 seater sebanyak 4.995 unit.
Untuk LCGC lima penumpang, Honda Brio mendominasi dengan angka penjualan sebanyak 4.114 unit di mana Brio Satya E CVT sebanyak 2.240 unit dan menjadi tipe terlaris.
Berikutnya adalah Toyota Agya dengan total penjualan 2.341 unit. Tipe paling laku adalah Agya 1.2 GR Sport bertransmisi manual yang laku terjual 1.235 unit.
Di posisi ketiga ditempati oleh kembaran Agya, yakni Daihatsu Ayla dengan angka 1.470 unit. Tipe terlaris adalah Daihatsu Ayla R MT yang terjual 354 unit.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat
