Indeks Lcgc

Keberadaan mobil LCGC awalnya bertujuan menjangkau konsumen menengah ke bawah. Tapi kiwari, kategori mobil itu tak lagi murah, dan penjualannya terus turun.

Pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian harga LCGC, dengan ancer-ancer penyesuaian 5 persen.

Beberapa rekomendasi mobil LCGC di Indonesia beserta spesifikasinya, dari Daihatsu hingga Honda. 

Jika aturan terkait PPnBM kendaraan bermotor diubah demi mobil listrik, maka mobil murah atau LCGC yang selama ini menikmati pajak penjualan barang mewah akan jadi “tumbalnya.”

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, misalnya, masih mengotak-atik skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) khusus industri otomotif terutama mobil listrik.

Di tengah penjualan LCGC yang lesu, pemerintah akan mengenakan pajak penjualan barang mewah pada segmen "mobil murah".

Rencana pemerintah untuk mengubah skema PPnBM kendaraan bermotor roda empat kurang menguntungkan bagi mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC).

Harga Nissan-Datsun GO D - MT dijual seharga Rp102.990.000 untuk harga OTR Jakarta.

Kementerian Perindustrian menyatakan produsen mobil sudah siap menerapkan teknologi berbahan bakar standar Euro 4 untuk tahun depan.

Kemenperin menargetkan produksi kendaraan beremisi rendah atau hybrid dan electric vehicle dapat dimulai pada 2025 mendatang.

Tahun lalu Indonesia kehadiran mobil bergenre crossover, Kwid besutan Renault. Mobil rakitan India ini menyelinap ke pasar Low Cost and Green Car (LCGC).

Sebagai pemimpin pasar, Toyota tak lelah terus mencoba masuk  pasar baru agar tetap berkuasa. Kehadiran LCGC Calya yang berkolaborasi dengan Daihatsu Sigra telah menghadirkan pasar entry level baru di segmen mobil MPV. Toyota telah mencoba masuk ke pasar ini dengan risiko pasar Avanza tergerus.

Low cost and green car (LCGC) atau dengan sebutan populernya “mobil murah” menebar kontroversi semenjak kelahirannya. Ia dituding menambah kemacetan, penyedot BBM subsidi, hingga yang terakhir dianggap bukan lagi “mobil murah”.

Setelah tak terdengar kabarnya, mobil Esemka kembali jadi pemberitaan. Esemka akan mulai diproduksi massal setelah Agustus tahun ini. Kabar ini jadi babak baru bagi perjalanan Esemka yang sempat naik daun empat tahun lalu dan digadang-gadang sebagai “mobil nasional”. Babak baru mobil Esemka melibatkan banyak pihak termasuk investor lokal hingga pemain asing dari Cina. Masihkah relevan pengembangan mobil Esemka di Indonesia?