tirto.id - Aksi demonstrasi yang digelar Kamis (29/8/2019) membuat situasi kota Jayapura dan sekitarnya masih belum kondusif, serta aktivitas masyarakat lumpuh.
Dari pantauan Antara dari Jayapura, pertokoan dan perkantoran sejak pukul 12.30 WIT nampak ditutup, termasuk Mal Jayapura yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura.
Di beberapa lokasi nampak massa berkelompok dan melakukan orasi seperti di Jalan Irian yang berada di pusat kota.
Dari pantauan Antara, massa yang berjumlah sekitar 50-an orang melakukan orasi, sedangkan aparat keamanan bersiaga di sekitarnya.
Beberapa sekolah nampak memulangkan siswanya sejak pukul 09.30 WIT.
Aparat keamanan TNI-Polri nampak berjaga-jaga di sejumlah kawasan, sedangkan massa pendemo dilaporkan masih berjalan kaki dari sejumlah wilayah termasuk dari Sentani yang saat ini sudah berada di Waena.
Angkutan kota sendiri nampak banyak yang memilih tidak beroperasi. "Memang kami sengaja tidak beroperasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Supri, salah satu supir angkot jurusan Entrop-Pasir Dua.
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua, Kamis (29/8/2019) dibakar massa yang sedang melakukan aksi demonstrasi. Saat ini massa sedang berjalan kaki ke arah Jayapura.
Sebelumnya, juga ada aksi demo susulan menolak rasisme di kawasan Expo, Waena, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019). Aksi sempat memanas sehingga polisi melempar gas air mata.
Bahkan massa merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura. Dandim 1701 Jayapura, Letkol Inf Johanes Parinusa kepada Antara membenarkan kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Waena.
Reporter Tirto masih berupaya mengonfirmasi pihak otoritas Kota Jayapura terkait peristiwa demonstrasi yang terjadi hari ini.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH