Menuju konten utama

Sinopsis Samjin Company English Class: Film Peraih Baeksang Awards

Sinopsis film Samjin Company English Class menceritakan kisah tiga karyawan membongkar kebusukan perusahaan.

Sinopsis Samjin Company English Class: Film Peraih Baeksang Awards
Ilustrasi Film. foto/istockphoto

tirto.id - Samjin Company English Class merupakan film tentang pekerja perusahaan Samjin yang terletak di Seoul, Korea Selatan. Film berlatar tahun 1995 ini disutradarai oleh Lee Jong-pil. Film ini diperankan tiga aktris utama yaitu Ko Ah-sung, Esom, dan Park Hye-soo.

Setelah dirilis pada Oktober 2020, Samjin Company English Class mencetak berbagai rekor. Film ini menyabet tiga piala dalam 41st Blue Dragon Film Awards 2020. Kategori yang dimenangkan adalah Best Supporting Actress oleh Esom, Best Music, dan Best Art Design. Selain itu, Samjin Company English Class juga menjadi Best Film dalam 57th Baeksang Arts Awards 2021.

Di situs IMDb, film berdurasi 110 menit ini mendapat rating sebesar 6,6/10 berdasarkan 384 penilaian. Samjin Company English Class dapat disaksikan melalui platform Viu.

Sinopsis Film Samjin Company English Class

Lee Ja-young (Ko Ah-sung), Jung Yoo-na (Esom), dan Shim Bo-ram (Park Hye-soo) adalah tiga perempuan yang bekerja di perusahaan bernama Samjin di tahun 1995. Mereka bertiga merupakan lulusan SMA. Pekerjaannya beragam, mulai dari membuat kopi, membersihkan kantor, menjadi juru ketik, hingga menyiapkan segala keperluan karyawan lain.

Ketiga tokoh ini memiliki karakter yang berbeda Ja-young merupakan pribadi dengan semangat dan ambisi yang besar untuk menjadi wanita karier. Yoo-na memiliki hobi membaca novel misteri. Sedangkan Bo-ram merupakan seorang juara olimpiade matematika.

Tetapi, Ja-young, Yoo-na, dan Bo-ram punya nasib yang sama dengan tenaga kerja berupah rendah lainnya di perusahaan ini. Status mereka yang bukan lulusan universitas menjadi penghalang karier.

Mereka juga menyadari bahwa perusahaan Samjin tidak mempekerjakan banyak perempuan di level tinggi. Alasannya tak lain karena perempuan yang hamil dan melahirkan dianggap menghambat kinerja perusahaan. Perempuan juga dianggap layak dibayar lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Pada suatu hari, perusahaan Samjin membuka kesempatan kenaikan pangkat untuk tenaga kerja upah rendah. Syaratnya, mereka harus mendapat skor TOEIC (The Test of English for International Communication) sebesar 600.

Ja-young, Yoo-na, dan Bo-ram tak ingin ketinggalan kesempatan ini. Mereka bergabung dalam Samjin Company English Class bersama pekerja lainnya. Harapan mereka adalah untuk menjadi karyawan yang tugasnya lebih dari menyiapkan kopi dan membersihkan ruangan.

Permasalahan datang ketika Ja-young secara tidak sengaja melihat banyak ikan mati di pinggir sungai. Ia juga menyaksikan sendiri bahwa limbah perusahaan Samjin menjadi penyebabnya. Ja-young merasa bingung karena selama ini, perusahaan terlihat tidak pernah bermasalah dengan limbah.

Ja-young pun mendesak seorang karyawan untuk melaporkan insiden ini. Nahasnya, perusahaan Samjin justru mengelak dan membuktikan bahwa limbah mereka tak mencemari sungai.

Tak puas dengan pernyataan perusahaan, Ja-young mengajak Yoo-na dan Bo-ram untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Mereka menemukan beberapa kejanggalan yang dilakukan perusahaan. Satu-persatu keburukan perusahaan pun mulai terlihat.

Lantas, mampukan Ja-young, Yoo-na, dan Bo-ram membongkarnya? Bagaimana dengan kenaikan pangkat yang mereka perjuangkan? Saksikan kisah selanjutnya dalam film Samjin Company English Class.

Trailer Samjin Company English Class

Baca juga artikel terkait SAMJIN COMPANY ENGLISH CLASS atau tulisan lainnya dari Tara Resya Ayu

tirto.id - Film
Kontributor: Tara Resya Ayu
Penulis: Tara Resya Ayu
Editor: Alexander Haryanto