tirto.id - Layanan dompet eloktronik GoPay menyatakan siap menjalankan kebijakan Quick Response Indonesian Standrad (QRIS) yang akan berlaku mulai 1 Januari 2019.
Head of Micro Merchant GoPay Dewi Yulianti Rosa mengatakan, perusahaanya bakal melakukan sosialisasi QRIS pada pedagang yang menjadi mitra UKM mereka.
Dewi berencana menggunakan platform “pedagang baik” yang mereka pakai untuk pengembangan kemampuan pedagang dengan pelatihan dan pengenalan teknologi.
“Kami bisa pakai forum pedagang baik untuk sosialisasi QRIS. Jadi seluruh pedagang kecil kita bisa menggunakan dan siap menerima QRIS,” ucap Dewi kepada wartawan saat ditemui di Food Court RPI Rabu (30/10/2019).
Dewi mengemukakan, Gopay telah merancang tiga pilar yang akan ditransformasikan ke pelaku UMKM, yakni Baik Modal, Baik Penjualan, dan Baik Keuangan.
Pilar Baik Modal, misalnya, GoPay tidak hanya menekankan pentingnya materi, tapi "soft skills" dalam melayani pembeli sehingga bisa menjadi pelanggan. Sementara pilar Baik Penjualan, lanjut dia, memberikan pelatihan cara mengelola bisnis agar lebih luas.
Ada pun pilar Baik Keuangan, akan digunakan untuk melatih UMKM dalam memanfaatkan transaksi nontunai serta aset digital secara maksimal.
"Setiap pelatihan yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing lokasi dan kebutuhan para pedagangnya," ucapnya.
Saat ini ada dua jenis QR Code yang beredar. Pertama QR Code Dinamis yang memerlukan mesin EDC untuk menghasilkan struk bergambar kode yang berubah-ubah sesuai nilai transaksi. Setiap penyedia dompet digital memiliki EDC-nya masing-masing.
Kedua QR Code Statis yang biasanya berupa stiker yang akan digunakan secara jangka panjang. Ketika di-scan, pengguna akan terhubung dengan penjual untuk memasukan sendiri nominal yang perlu dibayar. Namun, kode matriks tersebut selama ini hanya menerima pembayaran dengan sistem tertutup dan tarifnya ditetapkan berbeda-beda oleh tiap penyelenggara jasa sistem pembayan.
Dengan adanya QRIS, tarif transaksi menjadi 0,7 persen dari sebelumnya yang berbeda-beda. QRIS ini nantinya juga akan menyeragamkan transaksi via QR Code dinamis sehingga toko hanya perlu menyediakan satu mesin EDC dan bisa menerima pembayaran dari tiap penyedia dompet digital.
Dewi mengatakan saat ini GoPay banyak menggandeng mitra yang jumlahnya mencapai 380 ribu UMKM. Ia bilang sebagian besar dari mereka menggunakan QR jenis Statis terutama pedagang mikro. Ia mengklaim melalui QRIS ini, transaksi para pedagang bisa naik melalui QRIS.
“QR statis itu banyak memang di pedagang mikro. Dan kita lihat kekuatan kita banyak di pedagang mikro. Kita harapkan pedagang kecil ini transaksinya bisa naik dan diuntungkan juga dengan QRIS. Kita kan fokus dan bisa membantu efisiensi juga,” ucap Dewi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana