tirto.id - Penjualan Samsung tahun 2018 turun 10,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebagaimana diwartakan CNN, penjualan Samsung di kuartal keempat 2018 diperkirakan mencapai 59 triliun won (52,5 miliar dolar), turun 10,6 persen dari tahun sebelumnya.
Penjualan yang lesu membuat Samsung menaksir laba operasinya untuk tiga bulan terakhir tahun 2018 mencapai 10,8 triliun won (9,6 miliar dolar), turun 28,7 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 15,2 triliun won (13,5 miliar dolar).
Samsung mengumumkan pada Senin (7/1/2019) malam setelah Apple melaporkan kelesuan penjualan yang dialaminya pada Rabu (2/1/2019).
BBC melaporkan, Apple telah mengalami guncangan karena penjualannya yang melambat. Timothy Donald Cook selaku kepala eksektuif Apple Inc. mengatakan, penjualan Apple pada kuartal IV 2018 mengalami penurunan tajam untuk pertama kalinya dalam lebih dari 15 tahun belakangan.
Penyebab penurunan penjualan Samsung sama seperti yang dialami Apple, karena persaingan dagang yang terjadi di Cina. Sedangkan Cina merupakan pasar smartphone terbesar, mulai dikuasai pasar lokal.
Samsung tengah menghadapi persaingan kuat. Warga Cina lebih memilih produk lokal mereka seperti Huawei dan Xiaomi yang menawarkan harga yang lebih murah daripada Apple dan Samsung.
Menurut laporan terbaru IDC, Samsung masih menjual sebagian besar perangkat secara global, tetapi mengalami penurunan 13 persen dalam penjualan pada kuartal ketiga 2018, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pembuat smartphone Cina Huawei, sementara itu, mencatat pertumbuhan 33 persen.
"Jelas ada persaingan dari para pemain Cina yang membatasi pertumbuhan Samsung di banyak pasar, termasuk pertumbuhan [Samsung] yang tinggi di India dan Asia Tenggara," kata Kiranjeet Kaur, seorang analis perusahaan riset International Data Corporaation (IDC) yang berbasis di Singapura kepada CNN.
Analis teknologi Werner Goertz dari Gartner dalam pernyataannya di AP News menjelaskan, tren teknologi sekarang beralih ke perangkat lunak, kecerdasan buatan, dan perusahaan yang disebut “platform”—seperti Amazon, orang-orang banyak menghabiskan waktu dan membeli barang di sana.
Werner menilai presentasi Samsung dalam acara konferensi teknologi Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas menunjukkan pendekatan Samsung masih berfokus pada perangkat [keras] daripada pada tren ekosistem teknologi sekarang.
Financial Times melaporkan Samsung berencana untuk memperkuat teknologi mutakhirnya dalam chipsets dan panel Oled yang dibutuhkan untuk teknologi 5G dan kecerdasan buatan.
Perusahaan teknologi tidak sendirian dalam merasakan perlambatan di Cina. Perusahaan mulai dari Tifany & Co. hingga Ford Motor Co. juga telah mengumumkan penurunan penjualannya di Cina.
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Yantina Debora