tirto.id - Sekitar 27 orang yang menjadi korban tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Pulung, Kecamatan Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur belum ditemukan.
"Data yang masuk sampai Sabtu pukul 19.00 WIB atau bersamaan dihentikannya sementara pencarian, masih 27 orang yang diperkirakan tertimbun tanah," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya, Sabtu malam (1/4/2017).
Lebih lanjut Saifullah mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengecekan dan verifikasi terkait adanya data yang simpang siur mengenai jumlah korban tanah longsor itu.
"Memang awalnya ada yang mengatakan 17 orang, 28 orang, namun laporan dari Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang berada di lapangan, sebanyak 27 orang yang dinyatakan hilang," kata dia dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, proses pencarian terhadap korban masih dihentikan sementara, dan akan dilanjutkan Minggu (2/4) pukul 07.00 WIB, hal tersebut terjadi karena hujan sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini juga menyampaikan bahwa sejak Sabtu malam sudah lima unit alat berat yang berada di lokasi musibah, masing-masing dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim, balai besar sungai dan milik Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim telah menyiagakan logistik dan membuka dapur umum 24 jam.
"Makanan, minuman, selimut dan perlengkapan lainnya sudah siap untuk kebutuhan warga. Petugas BPBD Jatim dan Dinas Sosial siap di lokasi," katanya.
Ia juga akan meninjau lokasi tanah longsor pada Minggu pagi bersama dengan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol Mahfud Arifin, sekaligus bertemu dengan 200 orang pengungsi yang berada di pos komando (posko) siaga di balai desa setempat.
Menurut Gus Ipul, selama ini warga yang tertimpa musibah terpaksa harus menginap di posko yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi bencana, namun karena cuaca cerah pada Sabtu pagi tadi, ditambah masa panen jahe, maka warga sempat kembali ke lahannya.
"Hujannya Jumat malam dan Sabtu pagi warga akan panen jahe. Tapi, ternyata kondisi tanah yang labil menyebabkan tebing longsor dan menimpa permukiman maupun warga di sana," kata Saifullah Yusuf.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto