Menuju konten utama
Letusan Merapi

Sejumlah Warga Lereng Merapi Mulai Tinggalkan Pengungsian

Letusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6/2018) membuat warga yang tinggal di lereng Merapi, Kabupaten Magelang mengungsi ke balai desa.

Sejumlah Warga Lereng Merapi Mulai Tinggalkan Pengungsian
Sejumlah warga mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/6). Ratusan warga yang bermukim di lereng Gunung Merapi mengungsi ke tempat aman pascaletusan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/kye/18.

tirto.id - Warga daerah lereng Gunung Merapi di Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kabupaten Magelang, mulai meninggalkan tempat pengungsian sementara di balai desa setempat dan pulang ke rumah masing-masing.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto, Sabtu (2/6/2018).

Sebelumnya, pada Jumat (1/6/2018) Gunung Merapi meletus sebanyak dua kali yaitu pukul 20.24 WIB, kemudian disusul letusan berikut pukul 21.00 WIB, membuat warga Dusun Babadan 2 yang panik mengungsi ke balai desa.

"Warga panik karena mereka masih trauma dengan kejadian tahun 2010 dan mereka memutuskan untuk evakuasi mandiri ke Balai Desa Paten," katanya merujuk pada letusan besar Merapi tahun 2010 yang menewaskan 200 orang dan memaksa 400.000 orang mengungsi.

Warga Dusun Babadan 2, ia melanjutkan, mengungsi sejak sekitar pukul 22.30 WIB dan sekitar pukul 00.45 WIB sebagian warga meninggalkan balai desa setelah mendapatkan penjelasan dari petugas BPBD.

Pada pukul 01.39 WIB dari 110 keluarga yang mencakup 370 orang yang sempat mengungsi tinggal tersisa empat keluarga yang terdiri atas 12 orang di Balai Desa Paten.

"Namun pada Sabtu pagi empat keluarga tersebut juga sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Edy, menambahkan semalam petugas juga menyalurkan beras dan lauk pauk serta tikar untuk pengungsi.

Warga, ia menjelaskan, sebelumnya memutuskan untuk mengungsi karena memang getaran akibat letusan Merapi pada Jumat pagi cukup besar dan malamnya disusul dengan dua kali letusan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo