Menuju konten utama

Sejarah Perkembangan Nasionalisme di Dunia: Amerika dan Eropa

Sejarah nasionalisme di dunia: Amerika Serikat dan Eropa.

Sejarah Perkembangan Nasionalisme di Dunia: Amerika dan Eropa
Patung Liberty terlihat melalui pagar dermaga feri menyusul penutupan pemerintah Amerika Serikat di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Minggu (21/1/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton

tirto.id - Nasionalisme merupakan paham atau ideologi yang mengutamakan kepentingan negara dan bangsa dibanding kepentingan individu atau kelompok (golongan). Terdapat sejarah perkembangan nasionalisme di daratan Amerika dan Eropa yang sudah muncul sejak kisaran tahun 1776-1830.

Menurut catatan Utama Andri dalam bahan ajar Nasionalisme (2019:4), nasionalisme berasal dari bahasa latin, “natio” atau “nascor” yang artinya “saya lahir”. Dari arti tersebut, nasionalisme berkembang menjadi paham yang merujuk keutamaan bangsa atau kelompok di sebuah negara.

Pengertian nasionalisme menurut Hara (2020) meliputi konsep yang lebih luas lagi, yakni terkait persamaan keanggotaan serta kewarganegaraan dari berbagai kelompok etnis, ras, dan budaya yang terdapat di sebuah negara.

Lantas, bagaimana sejarah perkembangan nasionalisme di Amerika dan Eropa?

Sejarah Nasionalisme di Amerika

Yosaphat Haris Nusarastriya dalam Sejarah Nasionalisme Dunia dan Indonesia menjelaskan, bangsa Amerika memulai sejarah nasionalisme pada 1776, di mana terdapat semangat kebebasan dan persamaan untuk menciptakan sebuah negara nasional.

Keinginan tersebut ternyata dipelopori oleh adanya sistem kekuasaan yang sebelumnya diklaim diskriminatif dan penuh penindasan. Salah satu tokoh terkenal yang mencanangkan konsep kebebasan ini adalah Martin Luter King. Ia menentang perbedaan yang menghasilkan penindasan terhadap orang yang memiliki warna kulit berbeda.

Amerika menyimbolkan nasionalismenya melalui The Four Freedom dan Patung Liberty (dewi kemerdekaan). Dari patung tersebut, Amerika berusaha menjunjung konsep yang mengutamakan hak dasar manusia untuk mendapat kemerdekaannya.

Dari nasionalisme tersebut, ternyata akhirnya terbentuk dasar keyakinan tentang persamaan manusia yang pada ujungnya juga menciptakan sebuah sistem demokrasi yang kini dijalankan.

Infografik SC Prinsip Nasionalisme

Infografik SC Prinsip Nasionalisme. tirto.id/Fuad

Sejarah Nasionalisme di Eropa

Hampir sama dengan sejarah nasionalisme di Amerika, daratan Eropa juga memulai nasionalisme sejak kisaran tahun 1776-1830. Kala itu, nasionalisme berada dalam fase pertama perkembangannya. Berikut ini sejarah tentang fase tersebut dan fase-fase selanjutnya di Eropa.

Fase pertama

Pada fase ini, kerajaan-kerajaan di Eropa sudah mulai hilang eksistensinya. Sedangkan negara-negara nasional, kala itu mulai berdiri satu persatu dengan kekhususan terdapat satu pemimpin yang berkuasa.

Fase kedua

Fase ini kira-kira terjadi pada saat perang Napoloen hingga pertempuran tersebut usai, yakni pada 1914. Kala itu, pemikiran tentang nasionalisme modern mulai tercipta, yakni terdapat ungkapan bahwa bangsa identitas bangsa tidak dicitrakan berdasarkan pemimpinnya, melainkan rakyat.

Akhirnya nasionalisme digambarkan sebagai identitas masyarakat dan paham ini dikenal dalam bahasa inggris dengan sebutan “the middle class nationalism”.

Fase ketiga

Dari paham identitas bangsa yang dicitrakan masyarakat sebuah negara, nasionalisme kemudian berkembang lagi di mana masyarakat menuntut untuk ikut serta dalam menciptakan kebijakan politik dan ekonomi bangsa.

Dengan kata lain, masyarakat mensyaratkan untuk bisa berperan aktif dalam perkembangan bangsa dan negaranya sendiri (berdasarkan tuntutan massa atau rakyatnya).

Baca juga artikel terkait SEJARAH NASIONALISME atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra