tirto.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX digelar di Papua dengan opening ceremony pada 2 Oktober 2021 dan upacara penutupan pada 15 Oktober 2021. Sepanjang sejarah, ajang multiolahraga 4 tahunan ini sudah berlangsung 19 kali. Keresidenan Surakarta, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur masuk dalam daftar juara PON.
Tahun ini, PON ke-20 atau PON XX diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 dengan menaati protokol kesehatan ketat. Sebenarnya, penyelenggaraan PON XX direncanakan pada Oktober 2020, namun ditunda menjadi Oktober 2021 karena darurat pandemi tahun lalu.
PON XX yang diselenggarakan di Papua akan melibatkan 37 cabang olahraga dan 56 disiplin olahraga. Meskipun upacara pembukaan baru digelar pada 2 Oktober 2021, terdapat beberapa cabor yang sudah terlebih dahulu menggelar pertandingan, seperti softball, futsal, dan sepak bola.
Dari sejarahnya, PON pertama kali diadakan pada 1948 di Surakarta. Ia merupakan antitesis Olimpiade London 1948. Saat itu, atlet Indonesia tidak diizinkan ikut Olimpiade London 1948 karena tiga alasan.
Pertama, Indonesia tidak terdaftar sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hanya sedikit negara yang mengakui kedaulatan Indonesia di masa tersebut.
Kedua, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang terbentuk pada Januari 1946 belum menjadi anggota International Olympic Committee (IOC).
Ketiga, Inggris menolak paspor Indonesia. Jika Indonesia tetap ingin ke Inggris (sebagai peninjau), paspornya pun harus menggunakan paspor Belanda.
Padahal, Indonesia mempersiapkan para atlet matang-matang untuk ikut Olimpiade London 1948. Bahkan, PORI sudah membentuk Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) sebagai bentuk keseriusan partisipasi Olimpiade London itu.
Menanggapi penolakan Inggris atas atlet Indonesia, PORI mengadakan Konferensi Darurat pada 1 Mei 1948 di Solo.
Salah satu hasil konferensi itu adalah penyelenggaraan PON Surakarta 1948. Jika Indonesia tak bisa ikut olimpiade London maka suatu pekan olahraga level nasional akan diadakan, bunyi kesepakatan Konferensi Darurat 1 Mei 1948, seperti dikutip dari Pekan Olahraga Nasional I-X: Sejarah Ringkas dan Perkembangannya (1985) yang ditulis Sorip Harahap.
Pemilihan Surakarta sebagai tuan rumah pertama karena memenuhi persyaratan pokok fasilitas olahraga yang layak. Saat itu, stadion Sriwedari dan kolam renang di Solo dianggap yang terbaik di Indonesia.
PON ke-1 diselenggarakan di tengah kecamuk kemerdekaan dan ultimatum militer. “Konon pernah terjadi, pasukan dari Jawa Timur melepas tembakan menembus atap seng stadion. Ini terjadi karena sementara menonton, mereka mendengar Belanda menyerbu Malang Selatan,” ujar Padmosumasto, atlet lompat tinggi sekaligus panitia PON I, sebagaimana dikutip Kompas (9/9/1983).
Kendati demikian, PON ke-1 tetap terselenggara dengan lancar. Bahkan, penonton yang hadir lebih dari 40.000 orang dari daerah-daerah luar Surakarta.
Daftar Tuan Rumah dan Juara Umum PON 1948-2016
Hingga sekarang, PON sudah diadakan sebanyak 20 kali. Penyelenggaraan PON ke-20 ini berlokasi di Papua berdasarkan keputusan rapat anggota tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 2020.
Berikut ini daftar tuan rumah dan juara umum PON 1948-2016
No. Tahun Tuan Rumah Juara Umum 1 1948 Surakarta Keresidenan Surakarta 2 1951 Jakarta Jawa Barat 3 1953 Medan Jawa Barat 4 1957 Makassar Jakarta 5 1961 Bandung Jawa Barat 6 1965 Jakarta - 7 1969 Surabaya Jakarta 8 1973 Jakarta Jakarta 9 1977 Jakarta Jakarta 10 1981 Jakarta Jakarta 11 1985 Jakarta Jakarta 12 1989 Jakarta Jakarta 13 1993 Jakarta Jakarta 14 1996 Jakarta Jakarta 15 2000 Surabaya Jawa Timur 16 2004 Palembang Jakarta 17 2008 Samarinda Jawa Timur 18 2012 Pekanbaru Jakarta 19 2016 Bandung Jawa Barat 20 2021 Jayapura, Timika, Merauke Belum Terpilih 21 2024 Medan/Banda Aceh Belum Berlangsung
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Fitra Firdaus