Menuju konten utama

Sejarah Hari Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang & Konflik

Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata diperingati setiap tahunnya pada 6 November 2021.

Sejarah Hari Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang & Konflik
Ilustrasi Hari International untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata ya. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata atau International Day for Preventing the Exploitation of the Environment in War and Armed Conflict diperingati setiap tahunnya pada 6 November 2021.

Peringatan Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata adalah pengingat dari adanya dampak negatif peristiwa perang, yakni salah satu konflik merugikan bagi sesama umat manusia.

Umumnya, kerugiaan dalam perang yang dihitung selama ini adalah mengenai korban dalam sektor tentara dan warga sipil.

Namun, sebenarnya terdapat kerugian lain yang disebabkan dari peristiwa perang yakni kerugian dalam sektor lingkungan meliputi kota-kota yang hancur, sumur air tercemar, tanaman dibakar, hutan ditebang, tanah diracuni, dan hewan dibunuh untuk mendapatkan keuntungan militer.

Sejarah Hari Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang & Konflik

Dikutip dari lamanUnited Nations, tercatat selama 60 tahun terakhir, setidaknya 40 persen dari semua konflik internal telah dikaitkan dengan eksploitasi sumber daya alam, baik sumber daya bernilai tinggi seperti kayu, berlian, emas dan minyak, atau sumber daya yang langka seperti tanah subur dan air.

Bahkan, diprediksi bahwa konflik yang melibatkan sumber daya alam tersebut dua kali lebih dapat mungkin terjadi lagi.

Dampak negatif terhadap lingkungan dari peristiwa perang, kerap kali tidak dipublikasikan. Sehingga, mendorong Majelis Umum PBB untuk mengeluarkan Keputusan A/RES/56/4 pada tanggal 5 November 2001 yang berisi adanya penetapan tanggal 6 November sebagai Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata.

Peringatan Hari Internasional untuk Mencegah EksploitasiLingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata merupakan bagian penting dalam strategi pencegahan konflik, pemeliharaan perdamaian dan pembangunan perdamaian.

Sebuah perdamaian tidak dapat bertahan lama, apabila sumber daya alam yang menopang mata pencaharian dan ekosistem dihancurkan.

Dalam mengimplementasikan pencegahan tersebut, Departemen PBB bersama enam badan yang dikoordinasi oleh Tim Kerangka Kerja PBB melakukan kerjasama dengan Uni Eropa (UE) dalam usaha membantu negara-negara mengurangi ketegangan atas sumber daya alam dan menggunakan manajemen lingkungan untuk pembangunan perdamaian dan pencegahan konflik.

Selain itu, Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 27 Mei 2016 juga mengadopsi UNEP/EA.2/Res.15, yang mengakui peran ekosistem yang sehat dan sumber daya yang dikelola secara berkelanjutan dalam mengurangi risiko konflik bersenjata.

Hal tersebut tentunya, berperan sebagai pengingat dan dasar dalam menegaskan kembali komitmen yang kuat dari PBB untuk mengimplementasikan secara penuh Sustainable Development Goals yang tercantum dalam resolusi Majelis Umum 70/1, berjudul “Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development”.

Tujuan Peringatan Hari Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang & Konflik

Peringatan Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata ini bertujuan untuk mendidik orang-orang tentang dampak perang dan konflik bersenjata terhadap lingkungan.

Peringatan ini juga meningkatkan kesadaran tentang perlindungan lingkungan dan ekosistem dalam keadaan apapun dan bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kerusakan lingkungan selama konflik bersenjata.

Ketika perang terjadi, ekosistem, termasuk pasokan air, tutupan hutan dan hewan dirusak karena sumur air tercemar, hutan ditebang dan hewan juga dibunuh untuk mendapatkan keuntungan melawan saingan.

Hari internasional ini juga menyoroti bagaimana dampak perang memperburuk lingkungan alam karena kerusakan dan kehancuran yang disebabkan oleh perang dan konflik bersenjata dapat memiliki konsekuensi serius dan jangka panjang.

Ini juga mempertimbangkan bahwa setiap kerusakan lingkungan pada saat konflik bersenjata merusak ekosistem dan sumber daya alam.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Maria Ulfa