Menuju konten utama

Sejarah Hari Dongeng Nasional & Bedanya dengan Hari Dongeng Sedunia

Perbedaan paling jelas antara Hari Dongeng Nasional maupun Hari Dongeng Internasional atau Sedunia adalah waktu penetapannya.

Sejarah Hari Dongeng Nasional & Bedanya dengan Hari Dongeng Sedunia
Seorang guru sedang mendongeng kepada murid-murdinya di perpustakaan. Foto/iStock

tirto.id - Hari Dongeng merupakan hari penting yang diperingati secara nasional dan internasional. Hari Dongeng Nasional dirayakan setiap tanggal 28 November, sementara Hari Dongeng Sedunia jatuh pada tanggal 20 Maret.

Sejarah Hari Dongeng Nasional dimulai sejak Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendeklarasikan tanggal 28 November sebagai Hari Dongeng Nasional Tanah Air pada 2015.

Tahun ini, peringatan Hari Dongeng Nasional akan jatuh pada Minggu (28/11/2021). Jika dihitung sejak hari penetapannya, Hari Dongeng tahun ini merupakan yang ke-6.

Tanggal 28 November dipilih sebagai Hari Dongeng Nasional karena bertepatan dengan tanggal lahir tokoh dongeng nasional, yaitu Drs.Suyadi atau yang lebih dikenal sebagai Pak Raden.

Sejak 1980, anak-anak Indonesia telah disuguhi oleh cerita Si Unyil, karakter boneka legendaris. Pak Raden merupakan tokoh dibalik terciptanya karakter tersebut. Kemunculan tokoh Si Unyil sendiri menjadi salah satu momen hidupnya dunia dongeng Tanah Air.

Bedanya Hari Dongeng Nasional dengan Hari Dongeng Internasional

Perbedaan paling jelas antara Hari Dongeng Nasional maupun Hari Dongeng Internasional atau Sedunia adalah waktu penetapannya. Keduanya tentu memiliki sejarahnya masing-masing. Jika ditarik berdasarkan garis waktu, Hari Dongeng Sedunia lebih dulu dirayakan dibanding Hari Dongeng Nasional.

Hari Dongeng Sedunia dimulai di Swedia pada 1991 dalam sebuah hari istimewa yang disebut Alla Berättares Dag. Dilansir dari National Day, jika diterjemahkan, alla berättares dag memiliki arti "hari semua pendongeng."

Di belahan dunia lain, tepatnya di Australia, sebuah perayaan sejenis diselenggarakan pada 1997. Perayaan tersebut disebut dengan International Day of Oral Narrators atau yang jika diterjemahkan menjadi "hari narator lisan internasional." Di hari tersebut para pendongeng di Australia mengoordinasikan perayaan cerita selama lima minggu.

Di tahun yang sama, negara-negara di Amerika Latin, termasuk Meksiko memulai perayaan hari dongeng mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu pada 2002 dan 2003, perayaan hari dongeng menyebar ke seluruh benua di dunia, kecuali Antartika.

Dua dekade setelah kemunculan hari dongeng di Swedia, Indonesia memutuskan untuk merayakan hari istimewa tersebut secara nasional. Namun, perayaan secara nasional tidak menggunakan tanggal Hari Dongeng Sedunia 20 Maret melainkan 28 November 2021.

Kenapa Hari Dongeng Dirayakan?

Perayaan Hari Dongeng di berbagai negara tentu bukan tanpa alasan. Masyarakat dunia sepakat bahwa dongeng merupakan bagian penting dari pendidikan dan kebudayaan sebuah masyarakat.

Lebih dari dua ratus tahun lalu, tokoh pendiri gerakan pendidikan taman kanak-kanak, Frederich Froebel telah mengungkapkan bahwa dongeng adalah metode yang ideal untuk penyampaian edukasi pada anak-anak. Bahkan setelah ratusan tahun berlalu, dimana masyarakat telah memasuki era digital, sekolah tetap mengajar menggunakan metode penceritaan lisan.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, dongeng memiliki peran penting dalam membangun imajinasi anak yang bermanfaat untuk masa depannya.

“Makna mendongeng adalah agar adik-adik semua senang dan mencintai cerita, buku, dari cerita – cerita itu lah kita menciptakan imajinasi di dalam otak. Kemampuan dalam berpikir dan membayangkan hal – hal di otak kita adalah kunci kesuksesan di masa depan,” kata Nadiem dalam perayaan Hari Dongeng Nasional 2019.

Baca juga artikel terkait HARI DONGENG NASIONAL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya