Menuju konten utama

28 November Memperingati Hari Dongeng Nasional & Hari Menanam Pohon

Hari Dongeng Nasional dan Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati tanggal 28 November setiap tahunnya. Temukan sejarah kedua hari tersebut di sini.

28 November Memperingati Hari Dongeng Nasional & Hari Menanam Pohon
Ilustrasi Membacakan Dongeng. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tanggal 28 november diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional dan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Kedua hari tersebut memiliki sejarah dan latar belakang yang berbeda.

Sejarah Hari Dongeng Nasional

Hari Dongeng Nasional dideklarasikan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hari ini ditetapkan berdasarkan hari kelahiran Drs. Suyadi atau yang dikenal masyarakat sebagai Pak Raden. Pak Raden dianggap sebagai tokoh yang telah berjasa menghidupkan dunia dongeng.

Pada 1980-an muncul acara boneka sangat populer masa itu, Si Unyil, karakter legendaris ciptaan almarhum Suyadi yang orang kebanyakan mengenalnya sebagai Pak Raden.

Dalam serial boneka legendaris, suara Pak Raden diisi pencipta karakter Si Unyil yakni Drs. Suyadi. Sebagaimana ditulis Antara, Si Unyil yang tayang di TVRI sejak 1981 telah mencapai 603 seri film boneka pada masa jayanya.

Si Unyil karya Suyadi ini mendorong terlahirnya tokoh Si Komo ciptaan Kak Seto yang mengaku terinspirasi karakter ciptaan seniman yang belum lama dipanggil untuk selamanya oleh Tuhan Yang Maha Esa itu.

Meski Si Komo berbentuk komodo, ternyata boneka yang digunakan adalah boneka naga milik Kak Seto dari Disneyland, AS, yang dimodifikasi.

Namun apa pun bentuknya, entah wayang, Si Unyil dan Sesame Street, pesan dalam cerita-cerita yang dihidupkan oleh boneka-boneka itu begitu sarat nilai dan bahkan mentransformasikan kebudayaan kepada masyarakat nyata.

Untuk sumbangsih inilah para kreator inovatif seperti Suyadi atau Pak Raden selalu menempati posisi istimewa dalam masyarakat, setidaknya dalam berkesenian dan berkebudayaan, termasuk dalam menetapkan Hari Dongeng Nasional.

Dikutip situs Kemdikbud, mendongeng selain sebagai kegiatan untuk menidurkan anak, juga bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan pada otak kanan anak, psikologis, kecerdasan emosional serta meningkatkan imajinasi pada anak.

Menurut Mendikbud, Nadiem Makarim, mendongeng dapat membangun imajinasi anak yang akan menentukan kesuksesan mereka di masa depan.

“Makna mendongeng adalah agar adik-adek semua senang dan mencintai cerita, buku, dari cerita–cerita itu lah kita menciptakan imajinasi di dalam otak. Kemampuan dalam berpikir dan membayangkan hal–hal di otak kita adalah kunci kesuksesan di masa depan,” kata Mendikbud.

Mendongeng (story telling) merupakan kegiatan yang positif yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak agar menjadi lebih dekat.

Mendikbud pun mengajak seluruh orang tua, tidak hanya ibu tetapi juga bapak untuk aktif membacakan cerita atau buku kepada anaknya setiap malam. Hal ini dikarenakan pendidikan anaknya sendiri adalah tugas kedua orang tua.

Sejarah Hari Menanam Pohon Indonesia

Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati berdasarkan keputusan presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Keputusan Presiden itu menyatakan, tanggal 28 November ditetapkan sebagai HMPI dan bulan Desember sebagai bulan Menanam Nasional.

Pencanangannya telah dilakukan oleh Presiden di Pusat Penelitian Limnologi, Cibinong Science Center, LIPI, Jalan Raya Bogor KM 46, Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 28 November 2008.

Dalam amanatnya itu presiden juga meminta kepada masyarakat agar menanam minimal satu pohon per orang atau yang hari ini dikenal dengan One Man One Tree (OMOT).

Kebijakan presiden ini lahir dari dampak Aksi Penanaman Serentak dan Gerakan Perempuan Tanam Pohon pada tahun 2007 yang menghasilkan banyak pohon tertanam.

Gerakan Aksi Penanaman Serentak misalnya, pada tahun 2007 menargetkan 79 ribu batang yang akan ditanam, tapi hasilnya malah lebih dari itu, yaitu sekitar 86 ribu batang. Begitu pula dengan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon yang merencanakan 10 ribu batang dan yang tertanam sekitar 14 ribu batang.

Maka pada tahun 2008 presiden mengamanatkan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa sesuai dengan jumlah penduduk yang ada pada tahun 2009 harus tertanam 230 juta batang pohon yang dimulai 1 Februari 2009 sampai dengan akhir Desember 2009.

Penanaman pohon serentak merupakan upaya memulihkan kerusakan hutan dan lahan dilaksanakan dengan merehabilitasi kembali hutan rusak dan lahan kritis.

Baca juga artikel terkait HARI DONGENG NASIONAL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Ibnu Azis