Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas: Positivity Rate Indonesia saat Ini Terendah Selama Pandemi

Per Mei ini, angka minimal tren positivity rate Indonesia sebesar 8,5% dan maksimal sebesar 13,6% dengan angka rata-rata 11,3%.

Satgas: Positivity Rate Indonesia saat Ini Terendah Selama Pandemi
Petugas kesehatan mengambil sampel tes cepat antigen dari penumpang bus di Terminal Tipe A Mengwi, Badung, Bali, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

tirto.id - Pemerintah melalui Satgas COVID-19 mengklaim positivity rate Indonesia tengah berada di posisi terendah. Pemerintah membandingkan dengan kondisi India yang kini tengah mengalami lonjakan positivity rate COVID-19 secara signifikan.

"Secara umum, data perbandingan ini menunjukkan bahwa saat ini positivity rate India sedang meningkat tajam hingga ke titik tertinggi. Sedangkan di Indonesia sedang menurun cukup drastis hingga ke titik terendah," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dari Graha BNPB, Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Wiku menuturkan, pada Mei ini, tercatat angka minimal tren positivity rate Indonesia sebesar 8,5% dan maksimal sebesar 13,6% dengan angka rata-rata sebesar 11,3%. Angka ini merupakan angka terendah selama pandemi hingga per Mei 2021 karena positivity rate Indonesia pernah mencapai 27,2 persen pada Januari 2021.

Angka ini berbanding terbalik dengan India. Positivity rate India awalnya berkisar di angka 2 - 3% dan tertinggi mencapai 8% per September 2020. Namun perubahan drastis terjadi sejak April 2021 yang angkanya mencapai 14% dan per Mei 21,7%. Peningkatan ini dampak dari lonjakan kasus akhir-akhir ini dengan penambahan kasus mencapai 400 ribu per hari.

Peningkatan ini, kata Wiku, terjadi akibat kegiatan keagamaan dan kegiatan politik yang menimbulkan kerumunan massa dan dampaknya meningkatkan angka positivity rate dari 3 persen menjadi 22 persen dalam waktu kurang dari sebulan. Kini, kondisi rumah sakit India sudah tidak bisa menampung pasien COVID-19 hingga kekurangan tenaga kesehatan dan obat-obatan.

Wiku lantas menyebut kalau positivity rate Indonesia rendah karena menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Pemerintah juga mengurangi cuti bersama agar positivity rate Indonesia turun.

Kini, pemerintah melarang mudik dalam rangka perbaikan penanganan COVID-19. Pemerintah beralasan, mudik dapat mempengaruhi positivity rate berdasarkan pengalaman Idulfitri 2020. Oleh karena itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk silaturahmi virtual daripada mudik ke kampung halaman.

"Saya mohon kepada masyarakat ada banyak cara melakukan silaturahmi hari raya, dengan silaturahmi virtual. Apabila tidak mudik, masyarakat turut berkontribusi menekan penularan dan meminimalkan kemungkinan orangtua serta sanak saudara di kampung yang dicintai dapat tertular COVID-19," tutur Wiku.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz