Menuju konten utama

Sandiaga Uno: Dibutuhkan Tim Super Dalam Mengelola Indonesia

Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa dalam mengelola Indonesia dibutuhkan tim super yang mampu berkolaborasi guna mencapai tujuan bersama, bukan superman yang merasa menguasai segala hal.

Sandiaga Uno: Dibutuhkan Tim Super Dalam Mengelola Indonesia
Sandiaga Uno (kanan). Antara Foto/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Pengusaha Sandiaga Uno mengungkapkan, dalam mengelola negeri ini dibutuhkan tim super yang mampu berkolaborasi guna mencapai tujuan bersama, bukan superman yang merasa menguasai segala hal.

Hal itu ia sampaikan di hadapan peserta National Leadership Camp (NLC) di Wisma Kinasih, Depok, Sabtu (6/8/2016).

Menurut Sandiaga, berkat perkembangan teknologi saat ini, semua orang bisa berprestasi dan berkontribusi tanpa tergantung posisi formalnya. Karena itu, seorang pemimpin tidak boleh sombong, merasa bisa melakukan semuanya sendiri.

Sandiaga yang kini dijagokan sebagai kandidat Gubernur DKI Jakarta juga menyatakan salut kepada Rumah Kepemimpinan (dulu PPSDMS NF) yang telah menggelar NLC hingga 8 angkatan.

Di antara alumni RK, cukup banyak yang sukses: Ahmad Zaky (pendiri BukaLapak), Andreas Sanjaya (Badr Interactive), Gibran Huzaifah (E-Fishery), dan Dalu N. Kirom (Melukis Harapan, warga eks-lokalisasi Dolly).

"Anak muda sekarang punya potensi dan kesempatan luas untuk mengembangkan diri. Disamping semangat berkompetisi, kita harus kembangkan kolaborasi karena persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks, perlu kompetensi saling melengkapi," jelas Sandiaga yang siap jadi mentor untuk wirausaha muda.

Direktur Rumah Kepemimpinan, Bachtiar Firdaus, menyambut tawaran Sandiaga. Selain kewirausahaan, pembinaan RK ditujukan untuk penggerak komunitas, akademisi dan profesional, serta pejabat publik yang berintegritas.

"Kami menggembleng mahasiswa berprestasi dari berbagai wilayah Indonesia dengan prinsip ROOM (rendah hati, obyektif, open mind, dan moderat). Agar generasi baru memiliki kompetensi di bidang masing-masing, tapi siap berbagi dan bekerjasama dengan semua komponen bangsa," kata Bachtiar yang merintis NGO kaderisasi kepemimpinan sejak 2002 itu.

Dengan semangat kolaborasi, generasi muda Indonesia dapat mengoptimasi bonus demografi dan mengembangkan sirkulasi kepemimpinan yang lebih sehat.

Untuk diketahui, NLC yang diselenggarakan Rumah Kepemimpinan berlangsung 4-7 Agustus dan diikuti 250 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia: UI, ITB, Unpad, IPB, UGM, Unair, ITS, USU dan Unhas.

Mereka berdiskusi dengan sejumlah tokoh daerah dan nasional seperti Yoyok R. Sudibyo (Bupati Batang), Sudirman Said (mantan Menteri ESDM), Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), dan Sandiaga Uno (Founder Recapital).

Baca juga artikel terkait PEMUDA INDONESIA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora