Menuju konten utama

Sandiaga Bantah Telah Bayar Mahar Rp500 Miliar kepada PKS dan PAN

Sandiaga Uno membantah kabar dirinya membayar mahar kepada PKS dan PAN untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Sandiaga Bantah Telah Bayar Mahar Rp500 Miliar kepada PKS dan PAN
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Sandiaga Uno didampingi sejumlah perwakilan partai pengusung menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden kepada Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jumat (10/8/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Sandiaga Uno membantah tuduhan bahwa dirinya telah membayar mahar agar tepilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Kita bisa pastikan itu tidak benar. Saya besok akan ke KPK sore setelah tes kesehatan. Tentu LHKPN [Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara] harus diperbaharui," kata Sandiaga usai mengikuti acara Ancol Triathlon di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8/2018).

Bantahan Sandiaga tersebut berkaitan dengan kabar bahwa dirinya membayar mahar kepada PAN dan PKS, dengan nilai masing-masing Rp500 miliar, agar terpilih menjadi cawapres pendamping Prabowo. Tuduhan itu pertama kali disampaikan oleh petinggi Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun twitter miliknya.

Selain membantah tuduhan itu, Sandiaga mengklaim bahwa dirinya berupaya untuk memastikan tidak ada mahar dalam proses kontestasi politik saat ini.

"Sekarang itu, kita harus pastikan tidak boleh ada lagi "hengki pengki" dalam politik. Masyarakat marah kalau ada "hengki pengki", masyarakat merasa dibohongi, tidak bisa lagi," kata Sandiaga.

Dia juga mengaku berniat secara terbuka menyampaikan biaya untuk mengikuti kontestasi seperti Pilpres, terutama mengenai dana penyediaan logistik untuk kampanye.

"Dan mencoba menyusun anggaran seperti ini, sumbernya dari sini, ada LHKPN kira-kira berapa yang bisa saya sediakan, agar semua terbuka dan terang benderang, jadi tidak ada yang ditutup-tutupi makanya saya ketemu KPK besok," kata Sandiaga.

Saat ini, kata dia, timnya sedang melakukan penghitungan LHKPN dan jumlah biaya kampanye yang diperlukan. Selain itu, timnya melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna membahas batasan biaya kampanye.

Sebagai informasi, setelah Sandiaga diumumkan menjadi cawapres pendamping Prabowo, kinerja saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) cenderung menguat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Agustus 2018 berada di level Rp3.680 pada penutupan perdagangan, Rabu (8/8/2018). Pada hari selanjutnya, Kamis (9/8/2018) saham perusahaan itu berada di level Rp3.710 dan pada akhir pekan (Jumat, 10/8/2018) harga saham SRTG di level Rp3.790.

Sandiaga merupakan salah satu pendiri dari Grup Saratoga. Berdasarkan laporan kepemilikan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Sandiaga memiliki 754.115.429 lembar saham atau setara 27,797 persen dari saham beredar.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom