tirto.id - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan masih ada sejumlah komponen penting pesawat Lion Air PK-LQP yang saat ini masih terus dicari. Pencarian bagian penting pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 tersebut dibutuhkan untuk investigasi KNKT.
Dia mencontohkan salah satu komponen pesawat yang kini masih terus dicari KNKT ialah non-volatile memory (NVM).
“Ada beberapa komponen elektronik yang kami cari, ada namanya non-volatile memory dan ini memang tidak didesain untuk bertahan saat terendam di laut,” kata Soerjanto di atas kapal KRI Banda Aceh, pada Selasa (6/11/2018).
Jika tim SAR berhasil menemukan komponen NVM, menurut dia, akan ada informasi tambahan untuk investigasi mengenai penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT-610.
Soerjanto mencontohkan, apabila engineer instrument system tidak terekam dalam black box, maka NVM dapat merekamnya. Untuk mengetahui informasi dalam NVM, KNKT harus mengirimkan komponen tersebut ke pabrik pembuatnya.
“Kalau NVM, mau tidak mau harus di pabrik pembuat komponen itu. Karena mereka yang punya desain,” jelas Soerjanto.
Saat ini, kata dia, KNKT masih menyusun daftar komponen-komponen penting pesawat Lion Air JT-610 yang perlu segera ditemukan. KNKT juga meminta masukan tim investigasi dari Arab Saudi, Australia, Brazil, Singapura, serta Amerika Serikat dalam proses penyelidikan kecelakaan pesawat ini.
KNKT telah mengunduh data dari flight data recorder (FDR). Hasilnya berisi informasi mengenai 69 jam penerbangan Lion Air JT-610 dalam 19 kali perjalanan. Namun, KNKT belum menemukan kotak hitam kedua, yaitu cockpit voice recorder (CVR) yang merekam percakapan suara di dalam kokpit dan pembicaraan para awak kabin.
Apabila proses evakuasi dihentikan Basarnas dan CVR belum ditemukan, KNKT tetap melakukan pencarian komponen ini. Sebab, CVR juga memuat informasi penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Selama CVR belum berhasil ditemukan, KNKT akan memaksimalkan proses investigasi dengan data yang berasal dari FDR.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom