tirto.id - Saat dilantik menjadi presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) dengan menunjuk pemilik X, Elon Musk, sebagai pemimpinnya.
Dilansir NPR, upaya DOGE yang dikepalai oleh Musk tampak berfokus pada teknologi dan bertujuan untuk memangkas pengeluaran pemerintah. Salah satu gerakan menggemparkan yang sudah dilakukan Musk dan DOGE adalah menutup Badan Pembangunan Internasinal AS/USAID. Musk menyatakan kalau USAID merupakan organisasi kriminal dan saatnya untuk dihentikan.
Di tengah ramainya sorotan warganet terhadap Musk, muncul narasi kalau bos Tesla itu berencana melakukan aksi terhadap pengguna X yang mengkritik pemerintahan Trump. Salah satu akun X dengan nama @Old_Santa_Claus (arsip) menyebarkan tangkapan layar sebuah cuitan yang diklaim berasal dari akun X Musk.
Dalam tangkapan layar itu, Musk mengatakan “Siapa pun yang memprotes Pemerintahan Trump akan ditangguhkan dari X. Semua drama anti-Trump dapat masuk ke ruang gema liberal seperti Threads, Reddit, BlueSky, Instagram, dan Facebook”.
Meski cuitan tersebut terlihat mencantumkan foto asli Musk di akun X-nya yang bercentang biru, unggahan ini tidak menunjukkan tanggal dan waktu unggahan. Namun demikian, Tirto menemukan unggahan Threads yang menyebarkan tangkapan layar ini dengan keterangan cuitan bertanggal 29 Januari 2025.
Unggahan akun @Old_Santa_Claus sendiri sudah dilihat sebanyak 772 ribu kali dan mendapatkan 18 ribu tanda suka sejak disebarkan pada Selasa (4/2/2025) hingga Jumat (14/2/2025). Unggahan tersebut juga sudah di-retweet oleh 4.700 orang dan disimpan oleh 751 pengguna X lainnya.
Selain di X dan Threads, narasi senada juga kami temukan di Instagram (arsip).
Lantas, benarkah cuitan X yang diklaim berasal dari Musk itu?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mencoba menyisir cuitan akun X resmi @elonmusk. Dengan mengetik kata kunci “anyone protesting the Trump Administration will be suspended from X” di kolom pencarian akunnya, kami tak menemukan adanya cuitan yang dimaksud, baik pada tanggal 29 Januari 2025, maupun di waktu-waktu lain.
Cuitan terakhir Musk, yakni pada Jumat (14/2/2025) siang, adalah video pernyataannya seputar pemangkasan defisit anggaran dan deregulasi.
Jika dilihat secara saksama, tangkapan layar cuitan X Musk yang berlalu-lalang juga hanya menampilkan tombol "ikuti", sementara cuitan akun X Musk yang asli memperlihatkan tombol "berlangganan" di samping logo xAI di pojok kanan atas.
Ketika tim Tirto melakukan pengecekan tangkapan layar yang diarsipkan dari halaman X Musk sejak pertengahan 2023 hingga 14 Februari 2025, kami juga tidak menemukan bukti kalau ia pernah mengunggah narasi tentang penangguhan akun X yang anti-Trump.
Lagi pula, tanda centang biru dalam tangkapan layar cuitan juga terlihat lebih kabur ketimbang detail lain dalam gambar. Akun pengunggah pun tidak memberikan tautan unggahan asli dalam cuitannya, yang mana hal ini bisa menjadi indikasi bahwa tangkapan layar yang dibagikan kemungkinan merupakan hasil fabrikasi melalui manipulasi digital.
Saat Tirto berusaha menelusuri klaim ini lewat pencarian Google, kami juga menemukan beberapa lembaga pemeriksa fakta sudah menyatakan tangkapan layar cuitan Musk ini tidak benar, seperti Reuters, Logically Facts, dan Snopes.
Meski Musk mengidentifikasi dirinya sebagai “free speech absolutist” atau "penganut kebebasan berbicara yang absolut", para pengkritik Musk menyebutnya sebagai sosok yang tunduk pada penyensoran pemerintah dan terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ia anut.
Sekelompok jurnalis dan komentator sayap kiri pernah secara misterius ditangguhkan dari X tanpa peringatan atau pemberitahuan. Satu-satunya kesamaan dari semua akun itu adalah mereka mengkritik okupasi Israel di Gaza.
Namun, setelah protes yang berkelanjutan, akun mereka akhirnya dipulihkan. Musk mengklaim, hal itu terjadi karena "pembersihan spam" yang melibatkan akun nyata.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa akun X resmi @elonmusk tidak pernah mencuit soal rencana penangguhan pengguna X yang mengkiritik pemerintahan Presiden AS, Trump.
Tangkapan layar cuitan X Musk yang berlalu-lalang hanya menampilkan tombol "ikuti", sementara cuitan akun X Musk yang asli memperlihatkan tombol "berlangganan" di samping logo xAI di pojok kanan atas.
Beberapa lembaga pemeriksa fakta sudah menyatakan tangkapan layar cuitan Musk ini tidak benar, seperti Reuters, Logically Facts, dan Snopes.
Dengan demikian, tangkapan layar cuitan yang diklaim bersumber dari Musk dan berisi narasi tentang penangguhan akun X yang anti Trump bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty