tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sempat menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden 2019-2024. Hal itu ia ungkap ketika memberi sambutan di acara hari kelahiran ke-73 Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (27/1/2019).
“Yang saya muliakan bapak Presiden Indonesia beserta [...], Presiden Republik Indonesia tahun 2019-2024,” ucap Said yang kemudian disambut tepuk tangan peserta.
Said juga menyisipkan pesan kepada para kader NU yang hadir untuk ikut menyukseskan Pemilu 2019. Said secara spesifik mengingatkan hal ini setelah membahas pentingnya peran NU dalam agama, ekonomi, dan politik yang tak boleh dilupakan.
“Syuhudan siyasia. Peran politik. Maka tahun 2019 harus menang. Supaya NU berperan syuhudan siyasia. Terutama ibu-ibu,” kata Said.
Ketua Muslimat PBNU Khofifah Indar Parawansa menilai secara implisit ucapan Said Aqil merujuk pada kemenangan Jokowi-Ma'ruf sebab ada Ma'ruf Amin yang sebelumnya merupakan Ra'is Aam PBNU.
“Kalau bersama Pak Jokowi kebetulan ada Pak Kyai Haji Ma’ruf Amin. Saya rasa Kyai Haji Ma'ruf itu adalah simbol yang kemarin menjadi Ra'is Aam PBNU lalu beliau mundur. Saya rasa secara implisit referensinya barangkali di situ, ada Kyai Ma'ruf,” ujar Khofifah usai acara.
Pada sambutan di acara Muslimat NU ini, Said juga menyapa Khofifah sebagai calon presiden 2024 atau 2034.
“Ketua Umum Muslimat NU, Gubernur Jawa Timur, calon presiden RI [20]24, [20]34 ibu Hajah Khofifah Indar Parawansa,” kata Said menyapa Khofifah yang kemudian disambut sorak sorai penonton.
Perayaan hari lahir Muslimat NU ini dihadiri Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana serta beberapa menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir dalam acara ini seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra