tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj memberikan sambutan saat peringatan hari kelahiran ke-73 Muslimat NU. Dalam sambutannya, dia menyatakan rencana pensiun dari pimpinan NU pada 2020.
Menurut Said, dia sudah cukup tua. Tahun ini, dia mengaku akan memasuki usia 66 tahun. Memasuki tahun ke-9 memimpin salah satu organisasi Islam paling tua di Indonesia, Said menyebut sudah mendapatkan hampir semua hal yang ia inginkan.
“Kenyang makan, kenyang tidur, kenyang naik Mercy naik Alphard, kenyang berpakaian sutra dan wol. Kenyang tidur dengan istri, tinggal satu yang saya inginkan, husnul khotimah,” ucap Said di hadapan ribuan Muslimat NU di GBK, Senayan, Minggu (27/1/2019).
Dia mengatakan, pada muktamar NU tahun depan, dirinya tidak akan kembali mencalonkan diri. Meski akan tetap aktif di NU, tetapi dia akan merelakan jabatan pemimpin.
“Barangkali saya berdiri di depan para ibu Muslimat, ini yang terakhir. Tahun 2020 muktamar NU saya tidak akan mencalonkan diri, silakan yang lain siapa pun,” ucapnya lagi.
Namun, Said menyatakan tak punya calon pengganti dirinya sebagai pimpinan NU. Ia berpesan, siapa pun kader NU bisa mencalonkan diri sebagai ketua.
“Saya tidak punya calon, siapa pun kader NU mencalonkan diri sebagai ketua NU, monggo, pada Agustus 2020. Tapi saya tetap aktif di NU jangan khawatir,” tuturnya.
Dalam pidato terakhirnya di depan Muslimat, Said mengajak kader NU agar terus menjaga kaidah Islam Nusantara. Said mengigatkan pentingnya peran kader NU pada posisi strategis yang berpengaruh bagi masyarakat beragama Islam.
“Peran agama harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, menteri agama harus dari NU. Kalau dipegang selain NU salah semua," kata Said di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Ucapan ini disambut tepuk tangan dari anggota Muslimat NU yang hadir. Jika tidak dilaksanakan, Said menilai termasuk bid’ah yang harusnya dihindari.
Bukan hanya posisi di atas, Said menekankan tempat pengajaran agama Islam pun harus dipegang oleh kader NU.
“Majelis Ta’lim, pesantren, taman Alquran, itu kita berperan syuhudan diniyan,” katanya.
Hari Lahir Muslimat NU ini juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana. Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra