tirto.id - Ketika India memerangi gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan serta menewaskan ribuan orang setiap hari, upaya internasional untuk membantu mengatasi krisis kasus Corona di India juga semakin cepat.
Saat ini, Inggris dan Amerika Serikat telah menjanjikan bantuan dan persediaan medis yang sangat dibutuhkan di India.
Gelombang kedua, yang dimulai pada Maret, telah meningkat pesat, dengan India mencatat lebih dari satu juta kasus baru hanya dalam tiga hari.
Selama dua minggu terakhir, fasilitas medis kehabisan oksigen dan tempat tidur ICU, dengan pasien yang meninggal di rumah dan di luar rumah sakit menunggu perawatan.
Pada Senin pagi, India melaporkan 354.531 kasus baru dan 2.806 kematian terkait virus COVID-19 yang menandai beban kasus harian tertinggi di dunia untuk hari kelima dalam waktu berturut-turut.
Situasinya sangat mengerikan di ibu kota New Delhi, yang diisolasi hingga 3 Mei. Kota ini menghadapi kekurangan oksigen yang parah.
Delhi tidak menghasilkan oksigen sendiri dan bergantung pada sumber daya yang dipasok oleh pemerintah pusat, menurut Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal seperti dikutip dari CNN.
Beberapa rumah sakit Delhi menmbuat pesan SOS di twitter selama akhir pekan untuk meminta pasokan oksigen. Pada hari Sabtu, setidaknya 20 pasien yang sakit kritis meninggal setelah pasokan oksigen tertunda di satu rumah sakit Delhi.
Dalam tweet Minggu, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pemerintahannya akan mendirikan 551 pabrik pembangkit oksigen di setiap distrik untuk memastikan ketersediaan oksigen yang memadai.
Oxygen plants in every district to ensure adequate oxygen availability...
— Narendra Modi (@narendramodi) April 25, 2021
An important decision that will boost oxygen availability to hospitals and help people across the nation. https://t.co/GnbtjyZzWT