tirto.id - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta Eniarti mengungkapkan telah merawat 12 pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Dari total keduabelas pasien tersebut, enam pasien sudah dinyatakan sembuh dan enam lainnya meninggal dunia.
Hal ini dikatakannya melalui Zoom dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan COVID-19 dan Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Indonesia”, yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Jumat (4/11/2022).
“Jadi total pasien yang telah dirawat di RSUP Dr. Sardjito ini sejumlah 12 pasien. Dari 12 pasien ini, enam domisili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan enam dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Eniarti.
Dia menuturkan, pasien terakhir yang masuk perawatan pada 16 Oktober 2022 lalu dan satu pasien terakhir telah mereka pulangkan pada Kamis, 3 November 2022.
“Sehingga saat ini tidak ada pasien yang dirawat. Tentunya ini kita bersyukur kepada Allah SWT, kita semuanya berdoa mudah-mudahan gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak-anak ini bisa semakin berkurang dan mudah-mudahan malah tidak ada lagi kasus-kasus yang atipikal ini,” ucap Eniarti.
Kemudian dia mengklaim bahwa tata laksana penanganan pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak di RSUP Dr. Sardjito sudah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02/02/III/3542/2022, tertanggal 26 Oktober 2022.
“Tentu ini menjadi salah satu pedoman yang kami pedomani di dalam penanganan pasien dengan gagal ginjal akut,” kata Eniarti.
Lanjut dia, dari 12 pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak, telah dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, pemeriksaan panel patogen dan metagenomik pada empat pasien. Dari empat pasien ini, tiga di antaranya dilakukan pemeriksaan toksikologi darah dan urine.
“Dari hasil panel patogen ini, ada yang terdeteksi dan ada yang tidak terdeteksi, dan ada yang memang tidak dilakukan pemeriksaan karena pasiennya ini ada yang sudah meninggal dan juga tentunya ada yang sudah dipulangkan,” terang Eniarti.
Berdasar hasil panel patogen, dia menyebut ada satu yang terdeteksi adenovirus, dua terdeteksi SARS-CoV-2, satu terdeteksi influenza, serta dua terdeteksi staphylococcus sp. Sedangkan pada hasil toksikologi, pada 26 Oktober 2022, RSUP Dr. Sardjito mendapat informasi hasil pemeriksaan toksikologi yaitu terdapat satu pasien terdeteksi positif dietilen glikol (DEG) dalam darah.
“Di mana untuk etilen glikol (EG) ini memang dari tiga pasien ini memang tidak terdeteksi, tetapi ada satu yang dietilen glikol, DEG, ini positif. Jadi ada satu pasien yang kita temukan adanya DEG,” jelas Eniarti.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri