Menuju konten utama

Rizal Ramli: Jika Menang, Prabowo Akan Negosiasi dengan Xi Jinping

Rizal Ramli menyebut Prabowo akan bernegosiasi dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping agar kebijakan anti-dumping bisa diterapkan Indonesia.

Rizal Ramli: Jika Menang, Prabowo Akan Negosiasi dengan Xi Jinping
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok yang mengalami defisit sebesar 18,4 miliar dolar AS dipandang ekonom senior Rizal Ramli sebagai kelemahan Joko Widodo dalam meregulasi perdagangan internasional.

Menurutnya, Jokowi terlalu takut bernegosiasi dengan Tiongkok untuk menerapkan kebijakan anti-dumping. Dumping merupakan politik dagang yang menerapkan harga jual luar negeri lebih rendah ketimbang dalam negeri.

Hal ini dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap komoditas ekspornya di berbagai negara agar barang mereka lebih laku ketimbang produk asli negara tersebut.

"Ini menunjukkan kebijakan ekonomi Pak Jokowi terlalu baik dengan Cina. Kita perlu bersahabat baik di mana-mana tapi kita jangan mau dijajah dengan barang-barang impor dari mereka," ucapnya usai debat terakhir Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Menurut Rizal Ramli, Prabowo adalah sosok yang mampu dan berani bernegosiasi dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, agar kebijakan anti-dumping bisa diterapkan Indonesia terhadap produk negeri tirai bambu.

"Diperlukan keberanian dalam dunia internasional dan keberanian dalam negosiasi. Pak Prabowo, setelah terpilih akan negosiasi langsung dengan Xi Jinping," ungkapnya.

Dalam salah satu sesi debat, tekornya perdagangan Indonesia dengan Tiongkok disinggung oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

"Neraca dagang Republik Indonesia masih tekor, bapak menyatakan bodoh banget kita. Dan tentunya ini menjadi satu hal yang membuat kami trenyuh, bahwa sekarang kita defisit neraca perdagangan minus 8 miliar dolar, dengan RRC kita minus 18 miliar dolar," kata Sandiaga.

Berdasarkan data yang dihimpun Tirto, realisasi Neraca Perdagangan Indonesia dengan Tiongkok memang tekor dalam lima tahun terakhir, pada 2014 sebesar $13,02 miliar, 2015 sebesar $14,36 miliar, 2016 sebesar $14.01 miliar, 2017 $12.68 miliar, dan 2018 sebesar $18.41 miliar.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra