Menuju konten utama

Riau Berstatus Siaga Darurat Banjir dan Longsor hingga Akhir Tahun

Riau berstatus status siaga darurat banjir dan longsor hingga akhir tahun 2019. 

Riau Berstatus Siaga Darurat Banjir dan Longsor hingga Akhir Tahun
Pemilik warung kopi memindahkan peralatan dapur yang terendam banjir ke tempat yang lebih tinggi ketika terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Buluhcina, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (18/12/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor hingga akhir tahun 2019. Pengumuman status tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana, di Pekanbaru, Jumat (20/12/2019).

"Status siaga darurat banjir dan longsor di Provinsi Riau tahun 2019 terhitung tanggal 20 Desember sampai dengan 31 Desember 2019," kata Yan, seperti dikutip dari Antara.

Status siaga ditetapkan setelah pemprov menggelar rapat bersama Direktur Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger, perwakilan BMKG, Basarnas Pekanbaru, serta TNI dan Polri.

Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger, mengatakan banjir sudah melanda enam kabupaten di Riau pada akhir tahun ini. Itu terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Rokan Hilir.

Empat di antaranya, Kabupaten Kampar, Rohul, Pelalawan, dan Indragiri Hulu, sudah menetapkan status siaga terlebih dulu.

"Dengan telah ditetapkannya status siaga darurat bencana banjir dan longsor di empat kabupaten, maka Pemerintah Provinsi Riau dapat menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor di Provinsi Riau tahun 2019," kata Edwar.

Edwar mengatakan BPBD Riau bersama instansi terkait juga sudah rapat pendahuluan untuk mempertimbangkan potensi bencana dan risikonya pada Kamis lalu. Saat itu rapat memutuskan status siaga darurat segera ditetapkan oleh Pemprov Riau.

"Riau dalam kategori mudah hingga sangat mudah terjadi banjir, longsor, dan puting beliung. Selain itu, dibukanya pintu pelimpah di PLTA Koto Panjang telah membuat ketinggian air di Sungai Kampar bertambah sehingga meluap di daerah aliran sungainya."

Dengan status siaga ini, pemerintah pusat dapat memberi bantuan dana lewat BNPB semisal bencana benar-benar terjadi dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

"Ada dana kedaruratan yang bisa digunakan untuk membantu penanganan warga yang terdampak bencana," kata Direktur Peralatan BNPB Rustian.

BMKG Stasiun Pekanbaru memperkirakan curah hujan cukup tinggi di Riau hingga akhir tahun.

"Januari mulai berkurang curah hujan dari wilayah Riau bagian Utara. Januari masih ada peluang banjir, tapi kecil," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki.

Baca juga artikel terkait RIAU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Rio Apinino