Menuju konten utama

Respons Muhadjir soal Pengungsi Rohingya Ditolak Warga Aceh

Menko PMK, Muhadjir Effendy, berharap Pemprov Aceh bisa memperhatikan ketersediaan dari warga Aceh untuk menerima para pengungsi Rohingya.

Respons Muhadjir soal Pengungsi Rohingya Ditolak Warga Aceh
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (3/11/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melihat belum ada yang serius terkait penolakan warga Aceh terhadap para pengungsi Rohingya. Dia pun mengklaim pemerintah terbuka dengan para pengungsi Rohingya.

"Saya belum lihat ada yang serius itu baru letupan-letupan yang sifatnya sangat terbatas. Intinya kita sangat welcome," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Dia pun meminta agar pemerintah daerah memperhatikan kesediaan tempat dari warga setempat untuk menerima para pengungsi.

"Di satu sisi kita harus melayani dengan sangat baik di sisi lain kita harus memperhatikan ketersediaan dari warga untuk menerima yang bersangkutan," kata

Sementara itu, dia meminta Pemkab dan Pemprov Aceh agar para pengungsi Rohingya dilayani dengan baik. Dia juga berharap mereka bisa menyesuaikan diri bersama warga Aceh agar bisa hidup berdampingan dengan harmonis.

"Ini kan berkaitan dengan masalah kehadiran sebuah entitas di suatu tempat yang tentu saja tidak sekedar orang tetapi juga berkaitan dengan budayanya, perilakunya, akomodasinya. Itu harus dilihat dari sisi itu," ungkap Muhadjir.

"Saya mohon pemerintah daerah terutama di Provinsi Aceh yang ketempatan supaya juga memperhatikan itu," imbau Muhadjir.

Dikutip dari Antara, sebanyak 220 etnis Rohingnya kembali berlabuh di wilayah Kabupaten Pidie. Mereka langsung masuk ke perkampungan dan singgah di mushala Gampong Kulee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, Aceh.

“220 etnis Rohingya diketahui warga sekitar pukul 03.00 WIB, sudah berada di pekarangan meunasah (musala),” kata Camat Batee Ihsan, di Pidie, Minggu.

Ihsan mengatakan 220 orang pengungsi Rohingya itu diantaranya lelaki dewasa berjumlah 68 orang, perempuan dewasa 79 orang dan anak-anak 73 orang.

220 imigran Rohingya itu merupakan rombongan ketiga yang mendarat di Pidie, setelah sebelumnya dua kapal yang mengangkut 347 orang telah dievakuasi kuasai pemerintah setempat ke tempat penampungan sementara.

Sebagai informasi, dalam pekan ini Aceh telah didatangi ratusan pengungsi Rohingya. Pertama, Selasa (14/11/2023) di pesisir pantai Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie 200 orang, enam diantaranya melarikan diri.

Sehari setelahnya, Rabu (15/11/2023), sebanyak 147 imigran Rohingya kembali mendarat di kawasan pantai Beurandeh Kecamatan Batee Kabupaten Pidie.

Etnis Rohingya yang datang dari dua gelombang ke Pidie tersebut telah ditampung di kamp Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjung Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, Aceh.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA DI ACEH atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Flash news
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin