Menuju konten utama

Respons IDI Soal Anggapan Jahe & Temulawak Bisa Tangkal Covid-19

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak setuju dengan anggapan konsumsi empon-empon bisa untuk menangkal virus corona (Covid-19). 

Respons IDI Soal Anggapan Jahe & Temulawak Bisa Tangkal Covid-19
Pedagang menunjukkan temulawak dan jahe di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.

tirto.id - Pengumuman terkait adanya dua pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia pada awal pekan ini memantik respons masyarakat di tanah air.

Banyak warga berburu masker dan hand sanitiser karena menilai dua barang ini bisa digunakan buat mencegah penularan virus corona. Belakangan, penjualan jahe dan temulawak di sejumlah pasar pun meningkat. Hal ini karena ada anggapan bahan jamu itu bermanfaat untuk menangkal virus corona.

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyatakan organisasinya tidak melarang maupun menganjurkan konsumsi empon-empon (bahan jamu) untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Empon-empon hukumnya mubah [boleh]. Tidak dilarang, tidak juga diwajibkan. Tapi kalau didalilkan untuk Covid-19 itu yang saya tidak setuju," kata Daeng di Jakarta, Kamis (5/3/2020), seperti dilansir Antara.

Sementara itu, Dokter spesialis paru dari IDI yang juga tergabung dalam Satgas COVID-19, dr Erlina Burhan Sp.P(K) mengakui bahwa empon-empon yang terdiri dari jahe, kunyit, temulawak dan lainnya memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh.

Namun, dia mengingatkan agar masyarakat tidak meracik empon-empon secara sembarangan tanpa memiliki pengetahuan bagaimana membuat minuman jamu dari rimpang-rimpangan tersebut.

"Sebetulnya kalau dari sisi farmakologi tradisional memang ada mengandung antioksidan, memang baik untuk tubuh. Tapi kita perlu berpikir, kalau tidak bisa mengolahnya, campuran airnya berapa, suhunya berapa, dikhawatirkan bukan antioksidan yang terbentuk, tapi oksidan," ucap Erlina.

Oleh karena itu, ia menganjurkan agar masyarakat mengonsumsi obat-obatan tradisional yang sudah terstandar daripada mengolahnya sendiri.

Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Prof dr Zubairi Djoerban Sp.PD(K) menyampaikan ada lima hal sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Lima hal tersebut di antaranya olahraga minimal 150 menit seminggu, makan sayur, istirahat cukup, stop rokok, dan stop alkohol. Dia menerangkan, orang usia 18-40 tahun membutuhkan waktu tidur tujuh sampai delapan jam setiap hari.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom