Menuju konten utama

Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung untuk Libur Iduladha

Rekomendasi tempat wisata di Bandung untuk libur panjang mulai dari Museum Konferensi Asia-Afrika hingga Observatorium Bosscha.

Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung untuk Libur Iduladha
Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

tirto.id - Bandung bisa menjadi destinasi wisata untuk mengisi libur panjang Iduladha 1444 H. Pemerintah RI melalui SKB Tiga Menteri telah memutuskan libur tanggal merah untuk Iduladha pada Kamis, 29 Juni 2023. Selain itu, libur tersebut diiringi dengan dua hari cuti bersama pada 28 dan 30 Juni 2023.

Masa liburan akan lebih panjang lagi apabila institusi tempat bernaung para pekerja, juga memberlakukan libur pada sabtu dan Minggu. Cuti bersama hari kedua pada 30 Juni 2023 jatuh pada Jumat, sehingga masih ada dua hari libur setelahnya untuk Sabtu dan Minggu pada 1-2 Juli 2023. Libur panjang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk berwisata ke berbagai destinasi menarik, termasuk Bandung.

Wisatawan bisa menggunakan transportasi darat seperti kendaraan pribadi, kereta api, dan bus untuk menuju ke sana. Di Bandung juga ada terdapat Bandara Husein Sastranegara jika ingin melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang.

Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung

Salah satu daerah yang kaya dengan destinasi wisata adalah Bandung. Baik di Kota Bandung atau Kabupaten Bandung, memberikan berbagai pilihan tema wisata. Wisata alam, pendidikan, belanja, kuliner, hingga petualangan tersedia lengkap.

Berikut rekomendasi tempat wisata di Bandung yang dapat dikunjungi bersama keluarga atau pun teman-teman:

1. Museum Konferensi Asia-Afrika

Kota Bandung memiliki Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) sebagai wisata pendidikan. Tempat ini menjadi saksi bisu terjadinya peristiwa bersatunya negara-negara di benua Asia dan Eropa. Di sana dapat ditemukan benda-benda bersejarah terkait peristiwa tersebut, hingga video dokumenter yang bisa disaksikan lewat ruang audiovisual.

2. Mall Paris van Java

Usai berkunjung ke Museum KAA, perjalanan dapat dilanjut ke Mall Paris van Java untuk berwisata belanja. Tempat ini memiliki berbagai gerai dari jenama terkenal. Tata interiornya mengusung konsep bergaya Eropa dengan nuansa ruang terbuka yang nyaman.

3. Museum Pos Indonesia

Generasi muda saat ini mungkin tidak terlalu memahami kehidupan masyarakat Indonesia dahulu yang mengandalkan pos untuk sarana berkomunikasi lewat surat. Peran pos yang kini banyak tergantikan oleh piranti komunikasi modern, dapat dilihat kiprahnya melalui Museum Pos Indonesia.

Dulunya tempat tersebut bernama Museum Pos Telegraph dan Telepon (PTT) dan berdiri pada 1931. Di sana bisa ditemukan 130 ribu koleksi prangko yang dipakai sebagai pengganti biaya kirim pos, hingga lebih dari 200 peralatan surat menyurat masa lampau. Contohnya adalah timbangan paket, alat pencetak prangko dan sebagainya.

4. Farmhouse Lembang

Farmhouse Lembang adalah tempat wisata edukasi yang diatur sedemikian rupa meyerupai kehidupan di Eropa. Di sana banyak ditemukan spot area yang cocok untuk kebutuhan swafoto. Pengunjung akan memperoleh pengalaman berbeda selama berada di sana.

Farmhouse Lembang berdiri pada 2015. Letaknya di pinggir Jalan Raya Bandung-Lembang. Beberapa fasilitas yang disediakan di antaranya Rumah Hobbit, bangunan dan kostum ala Eropa, hingga taman bunga.

5. Dago Dream Park

Dago Dream Park menawarkan tempat liburan keluarga dengan fasilitas berbagai wahana menantang dan spot untuk berswa foto. Tempat wisata ini cukup luas dengan pemandangan alam yang menawan. Pengunjung dapat berkeliling menikmatinya.

Tak hanya bisa berkeliling dengan berjalan kaki, di Dago Dream Park tersedia perahu kecil yang disewakan. Perahu bisa dipakai berkeliling dan dinaiki dua hingga tiga penumpang. Anak-anak dapat menghibur diri melalui berbagai wahana yang tersedia.

6. Observatorium Bosscha

Di Lembang terdapat tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia yang telah dibuka untuk publik, yakni Observatorium Bosscha. Observatorium yang berdiri sejak 1923 itu terletak pada ketinggian 1.310 meter di atas permukaan laut. Di sana dapat ditemukan 12 teleskop dengan fungsi berbeda dan hanya enam teropong saja yang diaktifkan.

Setelah pandemi Covid-19, pengunjung kembali dapat mengakses tempat tersebut mulai Juni 2023. Observatorium mengadakan program kunjungan siang berpemandu. Masyarakat dapat menjelajahi pekarangan dan gedung observatorium sekaligus menerima penjelasan mengenai kegiatan ilmiah astronomi modern di Indonesia.

Program kunjungan publik tahap awal dibuka setiap Sabtu pada jadwal tertentu dengan biaya Rp50 ribu per orang. Pada hari kunjungan akan ada dua sesi yang masing-masing sesi memiliki peserta 50 orang. Jadwal dan tata cara kunjungan dapat diakses pada tautan ini.

Baca juga artikel terkait WISATA BANDUNG atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora