tirto.id - Fumio Kishida resmi menjadi Perdana Menteri Jepang yang dipilih parlemen pada Senin, 5 Oktober 2021. Sebelumnya, Kishida adalah mantan Menteri Luar Negeri dan ia berhasil meriah jabatan ketua Partai Demokratik Liberal (LDP) dalam pemilihan
Aljazeeramelaporkan, setelah memegang jabatan perdana menteri, Kishida berencana mengadakan pemilihan parlemen pada 31 Oktober dan berjanji meningkatkan tanggapan terhadap pandemi virus Covid-19.
Kishida (64) sebelumnya meluncurkan susunan kabinet yang didominasi oleh sekutu mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dan mantan Menteri Keuangan Taro Aso.
“Saya ingin memastikan penanggulangan virus corona dan kebijakan ekonomi berskala besar dan berani. Untuk melakukan itu, kita harus bertanya kepada orang-orang apakah mereka mempercayai saya, Kishida, untuk menjalankan kebijakan ini,” katanya pada konferensi pers pengukuhannya.
“Saya ingin menjalankan politik kepercayaan dan kasih sayang dengan amanat rakyat,” katanya, mengacu pada tema utama dalam kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP), membuat politik lebih mudah diakses oleh publik.
Profil Fumio Kishida
Kishida adalah mantan menteri luar negeri yang sudah sejak lama menyampaikan keinginannya untuk menjadi perdana menteri. Dia dikenal sebagai pembangun konsensus bersuara lembut, tetapi tidak punya popularitas yang luas.
Selama menjadi menteri luar negeri, Kishida mengawasi penandatanganan perjanjian dengan Korea Selatan terkait paksaan bekerja di rumah bordil Jepang pada masa perang, dan mengatur kunjungan mantan Presiden AS Barack Obama ke kota peringatan bom nuklir Hiroshima.
Sebelumnya ia juga sempat dikalahkan dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal pada tahun lalu oleh mantan Perdana Menteri Yoshihide. Atas kekalahan itu, Kishida pun melakukan gerilya dan menjangkau orang-orang di daerah pedesaan dan berjanji akan mengatasi kesenjangan ekonomi dalam masyarakat Jepang.
Pada Rabu lalu, Kishida berhasil merebut kursi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP). Hal itu turut menjamin dirinya menjadi perdana menteri Jepang sebab LPD memiliki kursi mayoritas di dewan perwakilan rakyat.
Antara News melaporkan, dukungan publik terhadap Kishida terbilang biasa-biasa saja sebab citra dirinya dianggap kurang menarik. Atas kemenangannya pada Rabu lalu, sebagian kalangan menilai hal itu bisa menjadi masalah bagi LDP dalam pemilihan umum pada 28 November.
Dalam pemungutan suara putaran kedua LDP pada Rabu, Kishida mengalahkan mantan menteri pertahanan dan luar negeri, Taro Kano. Dua perempuan yang menjadi saingannya, Sanae Takaichi (60 tahun) dan Seiko Noda (61 tahun) tersingkir pada putaran pertama.
Editor: Iswara N Raditya