tirto.id - Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI. Yudo ditunjuk untuk menjadi pengganti Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022.
"Pada saat ini dan sudah resmi diterima artinya bahwa Bapak Laksamana Yudo Margono bisa segera mengikuti proses dan mekanisme di DPR agar melaksanakan fit and proper test," kata Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam konferensi pers di Gedung DPR RI pada Senin (28/11/2022).
Lantas siapa Yudo Margono? Ia adalah suami dari perwira menengah Baharkam Polri AKBP Veronica Yulis Prihayati. Pria kelahiran 26 November 1965 ini adalah anak dari seorang petani di daerah Madiun, Jawa Timur. Yudo adalah alumni Akademi Angkatan Laut ke-33 atau tahun 1988.
Selama berkarir di TNI AL, Yudo pernah menduduki jabatan sebagai kapten pelaut seperti Komandan KRI Pandrong 801, KRI Sutanto 877 dan KRI Ahmad Yani 351. Ia pun pernah menjabat sebagai Komandan Lanal yakni Lanal Tual (2004-2008), Lanal Sorong (2008-2010) dan Lantamal Belawan (2015-2016).
Yudo juga pernah mengemban jabatan sebagai Kepala Staf Komando Armada Barat (2016-2017), Pangkolinlamil (2017-2018), Pangkoarmabar (2018), dan Pangkoarmada I (2018-2019).
Sebelum dilantik sebagai Kepala Staf TNI AL pada 20 Mei 2020, Yudo menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Ia merupakan Pangkogabwilhan I pertama, yakni satuan gabungan yang dibentuk di era Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Nama Yudo mulai mendapat perhatian publik setelah ia menjabat sebagai Panglima Komando Armada Barat (Koarmabar). Salah satu prestasi tim Koarmabar di bawah kepemimpinan Yudo adalah pengungkapan penyelundupan kendaraan mewah ilegal. Dalam operasi yang berlangsung Jumat (13/4/2018), tim reaksi cepat Koarmabar menggagalkan penyelundupan 18 moge dan 9 mobil mewah.
Saat menjadi Pangkogabwilhan I, satuan Yudo menjadi garis terdepan dalam upaya penanganan COVID di sisi barat. Mereka menjadi tim pertama yang menginisiasi perawatan dan penanganan WNI dari Wuhan, Tiongkok saat pandemi dimulai. Selain itu, Kogabwilhan I juga menjadi tim terdepan dari TNI dalam inisiasi pembangunan RSKI Pulau Galang.
Yudo sendiri sempat menjadi salah satu kandidat pengganti Hadi Tjahjanto saat pensiun sebagai Panglima TNI. Akan tetapi, Presiden Jokowi saat itu lebih memilih Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Setelah pelantikan Andika, sempat beredar kabar bahwa hubungan Andika-Yudo buruk. Akan tetapi, Yudo langsung menemui Andika dan menunjukkan hubungan baik kedua jenderal demi membantah kabar tersebut.
Kini, Presiden Jokowi mempercayakan Yudo sebagai pengganti Andika. Ia harus sukses dalam uji kelayakan di Komisi I DPR RI sebelum dilantik sebagai panglima TNI oleh Presiden Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto