Menuju konten utama

Regenerasi Atlet Bulu Tangkis Jadi Sorotan Menpora

Tak seperti saat Olimpiade Rio lalu, Indonesia tak membawa pulang gelar apapun pada kejuaraan Denmark Terbuka. Menurut Menpora Imam Nahrawi ada perubahan dalam regenerasi dan penanganan pemain bulu tangkis Indonesia.

Regenerasi Atlet Bulu Tangkis Jadi Sorotan Menpora
Menpora Imam Nahrawi (kiri) didampingi Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir (kanan) menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Perwakilan Indonesia tak membawa gelar apapun pada kejuaraan bergengsi Denmark Terbuka Super Series Premier 2016 yang berakhir Minggu (23/10/2016). Alhasil, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mulai menyoroti sistem regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia yang dinilai mengalami perubahan.

"Saat Olimpiade kita gembira karena ada proses maju. Tapi saat Denmark Terbuka ada perubahan. Kita tidak boleh berubah dalam cara penanganan pemain lapis kedua maupun ketiga," kata Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, seperti diberitakan Antara, Senin (24/10/2016).

Seperti diketahui, pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brasil lalu, bulu tangkis Indonesia berhasil memulangkan tradisi emas lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Meski hanya satu emas, pasangan ini mampu mengembalikan euforia kesuksesan bulu tangkis di Olimpiade.

Namun, kesuksesan di Olimpiade tidak berlanjut pada Denmark Terbuka 2016. Tak ada satupun wakil Indonesia yang mampu menjejak laga final setelah dua pasangan yang lolos ke semifinal yaitu Greysia Polii/Nitya Khishinda dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi harus menyerah pada lawan-lawannya.

Bahkan, pemain yang diharapkan mampu menjadi pendukung pemain unggulan seperti Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi, Anggia Shitta/Ni Ketut Mahadewi hingga Praveen Jordan/Deby Susanto belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Makanya kami mendorong untuk melakukan evaluasi ke dalam. Menyiapkan pemain lapis kedua dan ketiga harus diperhatikan dengan baik," jelas Imam Nahrawi.

Menurut dia, bulu tangkis merupakan salah satu cabang olah raga andalan untuk meraih prestasi di tingkat internasional. “Untuk itu, proses regenerasinya harus dilakukan dengan baik termasuk bagaimana mencari bibit-bibit muda potensial,” imbuhnya.

Momen Musyawarah Nasional (Munas) PBSI di Surabaya, 30 Oktober - 1 November diharapkan menjadi media evaluasi termasuk bagaimana memaksimalkan sistem pembinaan. "Dalam Munas harus dibicarakan bagaimana memaksimalkan klub. Klub merupakan tulang punggung pembinaan hingga melahirkan atlet-atlet potensial," kata pria yang akrab disapa Cak Imam itu.

Baca juga artikel terkait BULU TANGKIS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Olahraga
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari