tirto.id - Presiden Jokowi menyebut realisasi rata-rata Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi secara nasional maupun kabupaten kota masih di bawah 50 persen. Ia bahkan menemukan ada pemerintah daerah belum menyalurkan dana bansos kepada masyarakat.
Dalam rapat terbatas bersama para gubernur dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020), Jokowi meminta agar APBD provinsi dan kabupaten kota segera dicairkan, terutama berkaitan belanja barang, belanja modal dan bansos.
Ia mengatakan, penyerapan APBD tingkat provinsi baru 44,74 persen. Sementara itu, APBD tingkat kabupaten/kota secara nasional baru terserap 48,88 persen.
"Saya minta percepat belanja APBD provinsi dan perintahkan untuk Bupati Walikota agar APBD Kabupaten dan Kota terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos ini betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah," kata Jokowi, Selasa (1/9/2020).
"Ini dari data yang dilaporkan per 27 Agustus 2020 rata-rata nasional belanja untuk APBD provinsi ini masih di angka 44,74%. 44% dan untuk belanja kabupaten dan kota mencapai 48,8%. Hati-hati mengenai ini," lanjut Jokowi.
Jokowi pun menyebutkan penyerapan anggaran beberapa daerah. Ia menyebut Sumatera Barat baru 52 persen. Kemudian ia juga menyebut penyerapan anggaran barang dan jasa DKI mencapai 78 persen sementara belanja modal hingga 92 persen. Ia pun menyampaikan ada daerah yang realisasi penyerapan anggaran untuk bansos tidak ada sama sekali.
"Saya kira yang lain-lain tolong terutama yang berada di angka-angka masih 15, masih 10 apalagi yang bansos masih 0. Betul-betul dilihat dengan angka-angka ini," tegas Jokowi.
Jokowi meminta agar para kepala daerah segera merealisasikan pengadaan barang dan jasa, belanja modal dan belanja bansos segera direalisasikan. Ia mengaku terus memonitor penyerapan anggaran tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu beralasan, Indonesia masih punya waktu 1 bulan lagi agar tidak jatuh ke resesi sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah minus di kuartal kedua.
"Tolong betul-betul angka-angka ini diperhatikan sehingga realisasi untuk pengadaan barang dan jasa, untuk belanja modal, belanja bansos itu benar-benar segera terealisasi," pungkas Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri