tirto.id - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sore ini, Rabu (9/4/2025) mengalami penguatan. Data dari Bloomberg pada pukul 16.15 WIB menunjukkan bahwa nilai rupiah berada di level Rp16.872 per dolar AS. Ia menguat sebesar 18,50 poin atau 0,11 persen dibandingkan pada penutupan hari sebelumnya, Selasa (8/4/2025), di Rp16.891 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan kurs mata uang lain di Asia terpantau bervariasi. Nilai won Korea tercatat naik sebesar 0,39 persen dan yen Jepang menguat sebesar 0,46 persen. Sementara itu, yuan Cina dan ringgit Malaysia melemah dengan persentase masing-masing 0,12 persen dan 0,11 persen.
Sebelumnya, nilai tukat rupiah sempat mengalami pelemahan pada pagi ini, Rabu (9/4/2025). Data Bloomberg pada pukul 09.19 WIB menunjukkan nilai rupiah anjlok di level Rp16.957 per dolar AS—melemah 66 poin atau 0,39 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pelemahan nilai tukar rupiah pagi ini merupakan dampak dari penerapan tarif impor resiprokal oleh AS.
Sementara itu, di tengah tekanan AS, Cina tidak gentar sedikit pun dan bahkan membalas dengan memberikan tarif kepada AS sebesar 34 persen.
“Alih-alih Amerika percaya diri Tiongkok akan bekerja sama, Amerika justru murka karena Tiongkok bertingkah. Tapi, inilah yang dilakukan oleh Tiongkok sebagai negara yang sedari dulu merasakan bagaimana diinjak oleh Trump, namun tidak pernah menyerah untuk melawan balik dan mampu berdiri di tengah tekanan,” jelas Nico dalam analisisnya, Rabu.
Nico menjelaskan bahwa hal ini membuat Trump mendesak dan memaksakan untuk mengenakan tarif sebesar 104 persen kepada barang-barang dari Tiongkok. Langkah menerbitkan pesimis bagi pelaku pasar dan investor bahwa perang tarif akan semakin meluas dan dalam.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi