Menuju konten utama

Puluhan Siswa SMP di Sampang Putus Sekolah karena Menikah

Jumlah siswa SMP yang berhenti sekolah karena alasan menikah ini diketahui berdasarkan laporan panitia penyelenggara ujian nasional.

Puluhan Siswa SMP di Sampang Putus Sekolah karena Menikah
Ilustrasi. Ratusan pelajar memanjatkan doa dan membaca surat Yassin bersama jelang Ujian Akhir Sekolah Berbasis Nasional (UASBN) SMP. ANTARA FOTO/ Syifa Yulinnas.

tirto.id - Setidaknya 79 orang siswa SMP dari sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur dilaporkan berhenti sekolah. Berdasarkan informasi Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, angka putus sekolah siswa SMP sebanyak itu karena alasan menikah di usia dini.

"Jumlah siswa SMP yang berhenti sekolah karena alasan menikah ini kami ketahui berdasarkan laporan panitia penyelenggara ujian nasional beberapa waktu lalu," kata Kasi Kurikulum Pembinaan SMP pada Disdik Sampang, Amir Sholeh di Sampang, Selasa (23/5/2017).

Selain karena menikah di usia dini, sebagian di antara 79 siswa yang resmi berhenti dan tidak mengikuti ujian nasional tahun ini, disebabkan ikut orang tuanya bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Tapi ada juga yang berhenti karena belajar di pondok pesantren," ujar Amir Sholeh seperti dikutip dari Antara.

Amir menjelaskan, siswa SMP yang berhenti dan tidak mengikuti ujian nasional itu umumnya berasal dari wilayah utara Sampang. Di antaranya, dari Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Ketapang, Sampang.

"Kebanyakan mereka yang belajar di sekolah swasta. Tapi ada juga siswa SMP negeri," katanya, menerangkan.

Lebih lanjut Amir mengatakan, peran unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan di tingkat kecamatan kedepan perlu ditingkatkan, agar kasus putus sekolah karena alasan menikah dini ini tidak terulang lagi.

"Memang berhenti sekolah untuk menikah itu hak mereka. Tapi memberikan pengertian kepada orang tua siswa bahwa pendidikan itu penting juga menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk guru, petugas UPT dan para tokoh agama," ucap Amir.

"Kalau berhenti dan melanjutkan pendidikan di pondok pesantren tidak menjadi persoalan, karena di sana juga belajar dan sekolah formal. Tapi yang menikah belum saatnya, ini yang harus diperhatikan," katanya, menambahkan.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sampang jumlah siswa SMP peserta ujian nasional 2017 sebanyak 8.965 orang siswa dengan jumlah siswa MTs sebanyak 6.261 orang siswa, sehingga total jumlah peserta UN untuk SMP dan MTs sebanyak 15.226.

Namun dari jumlah itu, hanya sebanyak 15.147 orang siswa yang mengikuti ujian, karena 79 di antaranya dinyatakan berhenti.

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN DINI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari